Rusia Diduga Serang 2 Universitas Ukraina dengan 10 Rudal

Minggu, 17 Juli 2022 - 06:57 WIB
Rekaman video memperlihatkan asap hitam membumbung ke langit dari salah satu universitas di Ukraina yang diduga dihantam rudal Rusia. Foto/Newsweek
KIEV - Dua universitas di Mykolaiv, Ukraina , diduga menjadi sasaran serangan rudal Rusia pada Jumat pagi.

Rekaman yang dirilis oleh pejabat Ukraina menunjukkan gumpalan besar asap hitam membubung ke langit di atas sebuah universitas setelah dilaporkan terkena rudal, bersama dengan universitas lain di kota itu, oleh setidaknya 10 rudal Rusia.

Gambar-gambar itu diperoleh dari gubernur regional Mykolaiv, Vitaliy Kim (41).



"Pagi ini, negara teroris Rusia kembali menembaki Mykolaiv. Dengan menembakkan setidaknya 10 rudal ke kota," kata Kim.



"Dua universitas terbesar di kota itu terkena dampaknya. Sekarang mereka menyerang pendidikan kita," sambungnya.

"Saya meminta universitas dari semua negara demokratis untuk menyatakan Rusia apa sebenarnya - negara teroris," ucapnya seperti dikutip dari Newsweek, Minggu (17/7/2022).

Rekaman itu juga disampaikan oleh organisasi pemerintah Ukraina, Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi, bersama dengan pernyataan yang mengatakan: "Sekitar pukul 8 pagi, lebih dari 10 ledakan kuat terdengar di kota. Ini diumumkan oleh Wali Kota Mykolaiv Oleksandr Sienkovych."

"Rusia menyerang dua universitas terbesar di kota itu," kata Vitaly Kim, gubernur wilayah Mykolaiv kemudian.

"Saat ini, dua orang diketahui terluka akibat serangan itu," sambungnya.



Saat ini tidak jelas dua universitas mana yang terkena serangan di kota tersebut. Kota Mykolaiv sendiri memiliki tiga universitas besar: Universitas Nasional Sukhomlynskyi Mykolaiv, Universitas Agraria Negeri Mykolayiv, dan Universitas Nasional Pembuatan Kapal Laksamana Makarov. Menurut media Ukraina, Universitas Nasional Pembuatan Kapal Laksamana Makarov adalah salah satu dari dua universitas yang terkena rudal.

Media Ukraina, Zenger News, menghubungi gubernur regional Mykolaiv untuk komentar lebih lanjut, serta Kementerian Pertahanan Rusia, tetapi belum menerima balasan.

Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebut Kremlin sebagai "operasi militer khusus". Tanggal 16 Juli menandai hari ke-143 invasi.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan bahwa antara 24 Februari dan 15 Juli, Rusia telah kehilangan sekitar 38.000 personel, 1.672 tank, 3.866 kendaraan tempur lapis baja, 842 unit artileri, 247 sistem peluncuran roket ganda, 109 sistem pertahanan udara, 220 pesawat tempur, 188 helikopter, 681 drone, 155 rudal jelajah, 15 kapal perang, 2.731 kendaraan bermotor dan tanker bahan bakar, dan 67 unit peralatan khusus.



(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More