Rudalnya Membunuh 23 Orang di Vinnytsia Ukraina, Ini Dalih Rusia
Sabtu, 16 Juli 2022 - 08:13 WIB
KIEV - Rudal jelajah Kalibr Rusia telah menghantam kota Vinnytsia, Ukraina , dan menewaskan 23 orang. Militer Moskow berdalih kota itu menjadi target sah.
Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kota Vinnytsia bukan situs militer dan mengutuk serangan rudal Rusia tersebut sebagai serangan teroris.
Selain membunuh 23 orang, serangan rudal Moskow juga melukai lebih dari 100 orang lainnya.
Kementerian Pertahanan Federasi Rusia seperti dikutip kantor berita RIA Novosti, Sabtu (16/7/2022), mengatakan bahwa Rusia memerintahkan serangan itu karena intelijen mengungkapkan bahwa komando Angkatan Udara Ukraina bertemu dengan perwakilan pemasok senjata asing di sebuah rumah di Vinnytsia.
"Pada pertemuan itu, mereka membahas transfer ke militer Ukraina dari batch pesawat berikutnya, senjata pemusnah dan perbaikan armada penerbangan Ukraina," kata kementerian tersebut.
"Akibat serangan itu, peserta pertemuan hancur," lanjut kementerian tersebut.
Pernyataan itu juga sebangai bantahan terhadap komentar Zelensky yang menyebutkan bahwa tidak ada pasukan militer di lapangan pada saat serangan itu terjadi.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada hari Kamis, rudal jelajah Kalibr Rusia menyerang kota itu dalam serangan yang jauh dari garis depan perang di Ukraina. Di antara yang tewas adalah tiga anak di bawah usia 10 tahun.
Dari 66 orang yang dirawat di rumah sakit, lima masih dalam kondisi kritis dan 34 lainnya mengalami luka parah. Data ini bersumber dari Layanan Darurat Negara Ukraina.
Berbagi video setelah serangan itu, Zelensky menulis di media sosial; "Setiap hari, Rusia membunuh warga sipil, membunuh anak-anak Ukraina, melakukan serangan rudal terhadap fasilitas sipil di mana tidak ada target militer. Apa ini, jika bukan aksi terorisme terbuka?"
Tetapi seorang pejabat Rusia membantah klaim Zelensky. “Rusia hanya menyerang sasaran militer di Ukraina. Serangan di Vinnytsia menargetkan kediaman perwira, di mana persiapan oleh angkatan bersenjata Ukraina sedang berlangsung,” kata Evgeny Varganov, anggota misi tetap Rusia di PBB.
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kota Vinnytsia bukan situs militer dan mengutuk serangan rudal Rusia tersebut sebagai serangan teroris.
Selain membunuh 23 orang, serangan rudal Moskow juga melukai lebih dari 100 orang lainnya.
Kementerian Pertahanan Federasi Rusia seperti dikutip kantor berita RIA Novosti, Sabtu (16/7/2022), mengatakan bahwa Rusia memerintahkan serangan itu karena intelijen mengungkapkan bahwa komando Angkatan Udara Ukraina bertemu dengan perwakilan pemasok senjata asing di sebuah rumah di Vinnytsia.
Baca Juga
"Pada pertemuan itu, mereka membahas transfer ke militer Ukraina dari batch pesawat berikutnya, senjata pemusnah dan perbaikan armada penerbangan Ukraina," kata kementerian tersebut.
"Akibat serangan itu, peserta pertemuan hancur," lanjut kementerian tersebut.
Pernyataan itu juga sebangai bantahan terhadap komentar Zelensky yang menyebutkan bahwa tidak ada pasukan militer di lapangan pada saat serangan itu terjadi.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada hari Kamis, rudal jelajah Kalibr Rusia menyerang kota itu dalam serangan yang jauh dari garis depan perang di Ukraina. Di antara yang tewas adalah tiga anak di bawah usia 10 tahun.
Dari 66 orang yang dirawat di rumah sakit, lima masih dalam kondisi kritis dan 34 lainnya mengalami luka parah. Data ini bersumber dari Layanan Darurat Negara Ukraina.
Berbagi video setelah serangan itu, Zelensky menulis di media sosial; "Setiap hari, Rusia membunuh warga sipil, membunuh anak-anak Ukraina, melakukan serangan rudal terhadap fasilitas sipil di mana tidak ada target militer. Apa ini, jika bukan aksi terorisme terbuka?"
Tetapi seorang pejabat Rusia membantah klaim Zelensky. “Rusia hanya menyerang sasaran militer di Ukraina. Serangan di Vinnytsia menargetkan kediaman perwira, di mana persiapan oleh angkatan bersenjata Ukraina sedang berlangsung,” kata Evgeny Varganov, anggota misi tetap Rusia di PBB.
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
(min)
tulis komentar anda