HIMARS Tebar Teror, Ukraina Sebut Rusia dalam Mode Panik
Rabu, 13 Juli 2022 - 23:16 WIB
KIEV - Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi atau HIMARS M142 buatan Amerika Serikat (AS) menghancurkan posisi pasukan Rusia dan pusat logistik dengan sedikit perlawanan, menebar teror di antara pasukan pendudukan. Hal tersebut diungkapkan oleh seorang gubernur garis depan Ukraina .
Berbicara dari dekat garis depan dalam perang Ukraina yang pecah di timur, Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengatakan penjajah berada dalam "mode panik" karena artileri berat berpemandu jarak jauh berhasil menghantam target bernilai tinggi dan menurunkan kemampuan tempur Rusia sementara Ukraina merencanakan serangan balik.
"Seperti yang telah dilihat seluruh dunia selama seminggu terakhir ini, kami telah mampu menimbulkan kerusakan besar pada sistem pertahanan rudal dan fasilitas penyimpanan amunisi mereka jauh di belakang garis musuh," jelas Haidai.
"Ini sebagian besar disebabkan oleh variasi senjata yang baru-baru ini kami terima dari Barat. Dan ketika kami memiliki jumlah persenjataan yang cukup, kami akan dapat melakukan serangan balik lebih lanjut," imbuhnya seperti dikutip dari Newsweek, Rabu (13/7/2022).
Negara-negara NATO - dipimpin oleh AS - telah membanjiri senjata ke Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari. Artileri jarak jauh berat telah lama berada di urutan teratas daftar belanja Ukraina, dan sekarang kehadiran senjata dari AS, Prancis, dan Polandia secara khusus telah memberikan bekas di medan perang Donbas.
HIMARS sangat kuat. Sistem dan amunisi berpemandu yang dikirim ke Ukraina memiliki jangkauan sekitar 50 mil.
Lusinan gudang amunisi dan bahan bakar Rusia telah dihancurkan dalam beberapa pekan terakhir. HIMARS telah mendapat kredit dalam beberapa serangan seperti itu, termasuk ledakan besar di Nova Kakhovka di Kherson Oblast minggu ini, kata pejabat Ukraina.
Menurut pihak Ukraina, beberapa komandan Rusia dilaporkan tewas dalam serangan HIMARS dalam seminggu terakhir.
Berbicara dari dekat garis depan dalam perang Ukraina yang pecah di timur, Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengatakan penjajah berada dalam "mode panik" karena artileri berat berpemandu jarak jauh berhasil menghantam target bernilai tinggi dan menurunkan kemampuan tempur Rusia sementara Ukraina merencanakan serangan balik.
"Seperti yang telah dilihat seluruh dunia selama seminggu terakhir ini, kami telah mampu menimbulkan kerusakan besar pada sistem pertahanan rudal dan fasilitas penyimpanan amunisi mereka jauh di belakang garis musuh," jelas Haidai.
"Ini sebagian besar disebabkan oleh variasi senjata yang baru-baru ini kami terima dari Barat. Dan ketika kami memiliki jumlah persenjataan yang cukup, kami akan dapat melakukan serangan balik lebih lanjut," imbuhnya seperti dikutip dari Newsweek, Rabu (13/7/2022).
Negara-negara NATO - dipimpin oleh AS - telah membanjiri senjata ke Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari. Artileri jarak jauh berat telah lama berada di urutan teratas daftar belanja Ukraina, dan sekarang kehadiran senjata dari AS, Prancis, dan Polandia secara khusus telah memberikan bekas di medan perang Donbas.
HIMARS sangat kuat. Sistem dan amunisi berpemandu yang dikirim ke Ukraina memiliki jangkauan sekitar 50 mil.
Lusinan gudang amunisi dan bahan bakar Rusia telah dihancurkan dalam beberapa pekan terakhir. HIMARS telah mendapat kredit dalam beberapa serangan seperti itu, termasuk ledakan besar di Nova Kakhovka di Kherson Oblast minggu ini, kata pejabat Ukraina.
Menurut pihak Ukraina, beberapa komandan Rusia dilaporkan tewas dalam serangan HIMARS dalam seminggu terakhir.
Lihat Juga :
tulis komentar anda