China Peringatkan ASEAN: Jangan Dijadikan Bidak Catur oleh Kekuatan Besar
Senin, 11 Juli 2022 - 15:39 WIB
Pidato Wang datang hanya beberapa hari setelah dia menghadiri pertemuan para menteri luar negeri (menlu) G20 di Bali.
Diplomasi China meningkat pesat sehingga Wang telah singgah di berbagai negara dalam beberapa pekan terakhir.
Di sela-sela G20, Wang mengadakan pertemuan lima jam dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Keduanya menggambarkan pembicaraan langsung pertama mereka sejak Oktober itu sebagai "terus terang."
Wang mengatakan pada Senin bahwa dia telah memberi tahu Blinken bahwa kedua belah pihak harus membahas penetapan aturan untuk interaksi positif dan untuk bersama-sama menegakkan regionalisme di Asia-Pasifik.
“Elemen intinya adalah untuk mendukung sentralitas ASEAN, menjunjung tinggi kerangka kerja korporasi regional yang ada, menghormati hak dan kepentingan sah satu sama lain di Asia-Pasifik daripada bertujuan memusuhi atau menahan pihak lain,” papar Wang.
Menanggapi pertanyaan tentang Taiwan setelah pidatonya, Wang mengatakan, “Washington dengan mendistorsi dan melubangi kebijakan Satu China, sedang mencoba memainkan kartu Taiwan untuk mengganggu dan menahan perkembangan China."
Ketegangan antara Beijing dan Taipei telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena militer China melakukan misi udara berulang-ulang di atas Selat Taiwan, jalur air yang memisahkan pulau itu dari China.
China menganggap Taiwan sebagai wilayah "suci" dan tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk memastikan penyatuan pada akhirnya.
Washington mengatakan pihaknya tetap berkomitmen pada kebijakan Satu China dan tidak mendorong kemerdekaan bagi Taiwan.
Diplomasi China meningkat pesat sehingga Wang telah singgah di berbagai negara dalam beberapa pekan terakhir.
Di sela-sela G20, Wang mengadakan pertemuan lima jam dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Keduanya menggambarkan pembicaraan langsung pertama mereka sejak Oktober itu sebagai "terus terang."
Wang mengatakan pada Senin bahwa dia telah memberi tahu Blinken bahwa kedua belah pihak harus membahas penetapan aturan untuk interaksi positif dan untuk bersama-sama menegakkan regionalisme di Asia-Pasifik.
“Elemen intinya adalah untuk mendukung sentralitas ASEAN, menjunjung tinggi kerangka kerja korporasi regional yang ada, menghormati hak dan kepentingan sah satu sama lain di Asia-Pasifik daripada bertujuan memusuhi atau menahan pihak lain,” papar Wang.
Menanggapi pertanyaan tentang Taiwan setelah pidatonya, Wang mengatakan, “Washington dengan mendistorsi dan melubangi kebijakan Satu China, sedang mencoba memainkan kartu Taiwan untuk mengganggu dan menahan perkembangan China."
Ketegangan antara Beijing dan Taipei telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena militer China melakukan misi udara berulang-ulang di atas Selat Taiwan, jalur air yang memisahkan pulau itu dari China.
China menganggap Taiwan sebagai wilayah "suci" dan tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk memastikan penyatuan pada akhirnya.
Washington mengatakan pihaknya tetap berkomitmen pada kebijakan Satu China dan tidak mendorong kemerdekaan bagi Taiwan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda