Shinzo Abe Meninggal Dunia Setelah Ditembak dengan Senjata Rakitan

Jum'at, 08 Juli 2022 - 16:35 WIB
Mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe meninggal dunia setelah ditembak dengan pistol rakitan dari belakang. Foto/National Review
TOKYO - Kantor berita Jepang , NHK, melapokan mantan perdana menteri Shinzo Abe meninggal dunia setelah ditembak saat berpidato kampanye di bagian barat negara itu, Jumat (8/7/2022). Dalam laporannya NHKmengutip pejabat Partai Demokrat Liberal Jepang. Abe (67) ditembak saat berpidato pada hari Jumat di kota barat Nara.

Seorang reporter NHK di lokasi mendengar apa yang terdengar seperti dua tembakan sekitar pukul 11:30 waktu setempat. Dia melihat Abe pingsan dan berdarah, sebelum dia dibawa ke rumah sakit.

Polisi mengatakan mereka telah menangkap seorang pria berusia 41 tahun karena percobaan pembunuhan.



“Senjata yang digunakan untuk menembak Shinzo Abe adalah senjata rakitan buatan tangan dan polisi sekarang sedang menyelidikinya,” ungkap laporan badan penyiar Jepang NHK.



Senjata itu tampaknya menggunakan bahan, seperti solatip hitam. Polisi dilaporkan telah menyita senjata tersebut.

Pelaku penembakan sendiri diketahui bernama Tetsuya Yamagami (41) dari kota Nara. Kepada polisi ia mengungkapkan motifnya melakukan penembakan itu karena merasa tidak puas dengan sosok yang menjabat perdana menteri terlama di Jepang itu dan berniat untuk membunuhnya.

Laporan media lokal mengutip kementerian pertahanan Jepang yang mengatakan bahwa tersangka bekerja untuk Pasukan Bela Diri Maritim Jepang selama tiga tahun hingga sekitar tahun 2005.

Badan Kepolisian Nasional Jepang mengatakan pekerjaan Yamagami saat ini tidak diketahui.



Abe ditembak dengan menggunakan senjata rakitan dari belakang. Ia kemudian diterbangkan ke rumah sakit, dan seorang pejabat mengatakan dia tampak dalam keadaan jantung berhenti. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida kemudian mengatakan dia dalam kondisi serius.

“Saya berharap dan berdoa agar mantan perdana menteri Abe bisa selamat dari ini,” ungkap Kishida.

"Saya ingin menggunakan kata-kata paling ekstrem yang tersedia untuk mengutuk tindakan ini," ia menambahkan.



(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More