Penelitian Sensitif Dijaga Ketat, Lebih dari 50 Mahasiswa China Tinggalkan Inggris
Kamis, 07 Juli 2022 - 10:31 WIB
LONDON - Puluhan mahasiswa China yang terdaftar di universitas-universitas Inggris telah meninggalkan negara itu dalam tiga tahun terakhir karena kebijakan yang keras telah mencegah pencurian penelitian akademis yang sensitif.
Pernyataan itu diungkapkan Direktur Jenderal MI5 Ken McCallum. “Lebih dari 50 siswa yang memiliki hubungan dengan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) telah meninggalkan Inggris sejak pemerintah mereformasi Skema Persetujuan Teknologi Akademik (ATAS),” papar Ken McCallum pada Rabu (6/7/2022) dalam pidatonya kepada para pemimpin bisnis dan pendidikan di London.
“Tindakan keras terhadap pencurian teknologi terkait pertahanan dan bahan penelitian sensitif lainnya adalah bagian dari dorongan Inggris dan Amerika Serikat (AS) untuk melawan ancaman yang berkembang yang ditimbulkan oleh Partai Komunis China (PKC),” ujar McCallum, yang berbagi panggung dengan Direktur FBI Chris Wray.
“Kedua negara kami harus mengambil tindakan untuk membendung akuisisi PKC atas keunggulan keamanan nasional mutakhir,” papar kepala MI5 itu.
Namun, 50 mahasiswa yang dikutip McCallum mewakili sebagian kecil dari sekitar 150.000 warga negara China yang belajar di perguruan tinggi dan universitas di Inggris.
Sambil mengakui “kontribusi positif diaspora China yang sangat besar bagi kehidupan Inggris,” dia menuduh PKC melakukan “kampanye terkoordinasi dalam skala besar” untuk menargetkan akademisi Barat, bisnis teknologi tinggi, sumber militer, dan organisasi terkait.
“Tantangan paling mengubah permainan yang kami hadapi datang dari Partai Komunis China,” ungkap McCallum.
“Ini secara diam-diam menerapkan tekanan di seluruh dunia. Ini mungkin terasa abstrak, tetapi ini nyata dan mendesak. Kita perlu membicarakannya. Kita perlu bertindak,” tutur dia.
Sementara juga mengecam serangan militer Rusia terhadap Ukraina dan tantangan langsung yang ditimbulkan oleh sayap kanan dan garis keras Islam, McCallum mengatakan PKC merupakan ancaman serius bagi kepentingan Barat.
Dia mengatakan PKC fokus pada mencuri teknologi inti di mana mereka tidak dapat mengejar Barat pada 2050 dan menargetkan kemajuan mutakhir di bidang-bidang seperti kecerdasan buatan.
Wray berpendapat, “Pemerintah China merupakan ancaman jangka panjang terbesar bagi keamanan ekonomi dan nasional kita."
FBI membuka penyelidikan terkait China setiap 12 jam, rata-rata, menandai peningkatan 1.300% dalam beban kasus sejak 2015.
Pernyataan itu diungkapkan Direktur Jenderal MI5 Ken McCallum. “Lebih dari 50 siswa yang memiliki hubungan dengan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) telah meninggalkan Inggris sejak pemerintah mereformasi Skema Persetujuan Teknologi Akademik (ATAS),” papar Ken McCallum pada Rabu (6/7/2022) dalam pidatonya kepada para pemimpin bisnis dan pendidikan di London.
“Tindakan keras terhadap pencurian teknologi terkait pertahanan dan bahan penelitian sensitif lainnya adalah bagian dari dorongan Inggris dan Amerika Serikat (AS) untuk melawan ancaman yang berkembang yang ditimbulkan oleh Partai Komunis China (PKC),” ujar McCallum, yang berbagi panggung dengan Direktur FBI Chris Wray.
Baca Juga
“Kedua negara kami harus mengambil tindakan untuk membendung akuisisi PKC atas keunggulan keamanan nasional mutakhir,” papar kepala MI5 itu.
Namun, 50 mahasiswa yang dikutip McCallum mewakili sebagian kecil dari sekitar 150.000 warga negara China yang belajar di perguruan tinggi dan universitas di Inggris.
Sambil mengakui “kontribusi positif diaspora China yang sangat besar bagi kehidupan Inggris,” dia menuduh PKC melakukan “kampanye terkoordinasi dalam skala besar” untuk menargetkan akademisi Barat, bisnis teknologi tinggi, sumber militer, dan organisasi terkait.
“Tantangan paling mengubah permainan yang kami hadapi datang dari Partai Komunis China,” ungkap McCallum.
“Ini secara diam-diam menerapkan tekanan di seluruh dunia. Ini mungkin terasa abstrak, tetapi ini nyata dan mendesak. Kita perlu membicarakannya. Kita perlu bertindak,” tutur dia.
Sementara juga mengecam serangan militer Rusia terhadap Ukraina dan tantangan langsung yang ditimbulkan oleh sayap kanan dan garis keras Islam, McCallum mengatakan PKC merupakan ancaman serius bagi kepentingan Barat.
Dia mengatakan PKC fokus pada mencuri teknologi inti di mana mereka tidak dapat mengejar Barat pada 2050 dan menargetkan kemajuan mutakhir di bidang-bidang seperti kecerdasan buatan.
Wray berpendapat, “Pemerintah China merupakan ancaman jangka panjang terbesar bagi keamanan ekonomi dan nasional kita."
FBI membuka penyelidikan terkait China setiap 12 jam, rata-rata, menandai peningkatan 1.300% dalam beban kasus sejak 2015.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda