Lebih dari 100 Orang Tewas Tersambar Petir di India
Jum'at, 26 Juni 2020 - 05:33 WIB
NEW DELHI - Lebih dari 100 orang di India utara telah tewas oleh puluhan sambaran petir di dua negara bagian dalam beberapa hari terakhir.
Tim manajemen bencana di negara bagian Bihar mengatakan 83 tewas, sementara 20 lainnya di rawat rumah sakit dengan luka-luka akibat tersambar petir.
Setidaknya setidaknya 20 orang dilaporkan tewas di negara bagian tetangga, Uttar Pradesh seperti dikutip dari BBC, Jumat (26/6/2020).
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan upaya bantuan sedang berlangsung dan menyatakan belasungkawa kepada keluarga para korban.
Menteri Manajemen Bencana Bihar Lakshmeshwar Rai mengatakan kepada AFP bahwa ini adalah salah satu korban tertinggi dari serangan petir yang dicatat negara dalam beberapa tahun terakhir.
"Lebih dari setengah kematian terjadi di distrik utara dan timur negara bagian itu," katanya.
Di Uttar Pradesh sebagian besar kematian terjadi di distrik Deoria dekat dengan perbatasan Nepal dan kota suci Prayagraj, kata pihak berwenang.
Serangan kilat biasa terjadi di India selama hujan lebat. Sementara itu hujan dan badai telah menyebabkan kerusakan luas pada pohon dan properti.
Pihak berwenang telah memperingatkan warga untuk waspada dan tetap tinggal di dalam rumah, karena para ahli meteorologi memperkirakan cuaca yang lebih buruk.
Menurut Biro Catatan Kejahatan Nasional lebih dari 2.300 orang terbunuh oleh kilat di India pada tahun 2018 dan setidaknya 2.000 orang tewas akibat sambaran petir setiap tahun sejak 2005.
Salah satu alasan yang menyebabkan tingginya angka kematian akibat sambaran petir di India adalah banyaknya orang yang bekerja di luar ruangan dibandingkan dengan bagian lain di dunia, yang membuat mereka lebih rentan.
Pada 2018 negara bagian Andhra Pradesh di India selatan mencatat 36.749 sambaran petir hanya dalam 13 jam.
Tim manajemen bencana di negara bagian Bihar mengatakan 83 tewas, sementara 20 lainnya di rawat rumah sakit dengan luka-luka akibat tersambar petir.
Setidaknya setidaknya 20 orang dilaporkan tewas di negara bagian tetangga, Uttar Pradesh seperti dikutip dari BBC, Jumat (26/6/2020).
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan upaya bantuan sedang berlangsung dan menyatakan belasungkawa kepada keluarga para korban.
Menteri Manajemen Bencana Bihar Lakshmeshwar Rai mengatakan kepada AFP bahwa ini adalah salah satu korban tertinggi dari serangan petir yang dicatat negara dalam beberapa tahun terakhir.
"Lebih dari setengah kematian terjadi di distrik utara dan timur negara bagian itu," katanya.
Di Uttar Pradesh sebagian besar kematian terjadi di distrik Deoria dekat dengan perbatasan Nepal dan kota suci Prayagraj, kata pihak berwenang.
Serangan kilat biasa terjadi di India selama hujan lebat. Sementara itu hujan dan badai telah menyebabkan kerusakan luas pada pohon dan properti.
Pihak berwenang telah memperingatkan warga untuk waspada dan tetap tinggal di dalam rumah, karena para ahli meteorologi memperkirakan cuaca yang lebih buruk.
Menurut Biro Catatan Kejahatan Nasional lebih dari 2.300 orang terbunuh oleh kilat di India pada tahun 2018 dan setidaknya 2.000 orang tewas akibat sambaran petir setiap tahun sejak 2005.
Salah satu alasan yang menyebabkan tingginya angka kematian akibat sambaran petir di India adalah banyaknya orang yang bekerja di luar ruangan dibandingkan dengan bagian lain di dunia, yang membuat mereka lebih rentan.
Pada 2018 negara bagian Andhra Pradesh di India selatan mencatat 36.749 sambaran petir hanya dalam 13 jam.
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda