Lagi, Pria India Dibunuh Secara Brutal karena Dukung Politisi Penghina Nabi Muhammad

Minggu, 03 Juli 2022 - 02:56 WIB
Umesh Kolhe, ahli kimia India dibunuh secara brutal setelah menyebarkan komentar politisi Nupur Sharma soal Nabi Muhammad. Nasib Kolhe mirip dengan penjahit Hindu di Udaipur. Foto/NDTV
NEW DELHI - Umesh Kolhe, ahli kimia berusia 54 tahun di Amravati, Maharashtra, India , dibunuh secara brutal mirip dengan nasib penjahit Hindu di Udaipur.

Kolhe dibunuh setelah membagikan komentar politisi partai berkuasa, Nupur Sharma—yang dianggap menghina Nabi Muhammad —di grup WhatsApp. Tindakannya itu sebagai dukungan terhadap Nupur Sharma.

Kolhe dibunuh oleh dua pria bulan lalu atau jauh hari sebelum pembunuhan brutal di Udaipur. Hanya saja, polisi menutupi kasus kematiannya.

Kasus kematian Kolhe dilimpahkan ke Badan Investigasi Nasional (NIA) oleh Menteri Dalam Negeri Serikat Amit Shah pada hari Sabtu (2/7/2022) setelah unit Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkusa menuduh polisi berusaha menyembunyikan alasan di balik pembunuhan itu.





Pembunuhan terhadap ahli kimia itu sangat mirip dengan yang terjadi di Rajasthan, Udaipur, pekan lalu ketika seorang penjahit Hindu, Kanhaiya Lal, diserang secara brutal oleh dua pria yang mencoba memenggal kepalanya karena korban membagikan postingan online untuk mendukung Nupur Sharma.

Menurut seorang petugas polisi yang dikutip oleh kantor berita PTI, "Kolhe mengelola sebuah toko medis di kota Amravati. Dia diduga membagikan sebuah postingan di beberapa grup WhatsApp untuk mendukung Nupur Sharma atas komentarnya. Dia bahkan membagikan postingan tersebut di grup WhatsApp di di mana beberapa Muslim juga menjadi anggota, termasuk pelanggannya."

Pada tanggal 21 Juni, ketika Kolhe dalam perjalanan kembali dari tokonya, dia diadang sekitar pukul 22.00 malam oleh dua pria yang mengendarai sepeda motor yang membunuhnya dengan menggorok lehernya.

Putra dan istrinya yang berusia 27 tahun menemaninya dengan kendaraan yang berbeda.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More