Netanyahu Hendak Berkuasa Lagi, Komunitas Arab-Israel Bangkit Melawan
Jum'at, 01 Juli 2022 - 17:11 WIB
Jika survei akurat, pemimpin Partai Likud itu akan mendapatkan 34 dari 120 kursi di parlemen Israel.
Mitra alaminya, partai-partai Ultra-Ortodoks, saat ini memiliki 24 tempat, sesuatu yang melontarkan Netanyahu ke 58 kursi, tiga tempat untuk membentuk pemerintahan.
Pada Rabu malam, Perdana Menteri Bennett mengumumkan dia tidak akan mencalonkan diri dalam pemilu mendatang.
Pimpinan Partai Yamina akan diambil alih oleh Menteri Dalam Negeri Ayelet Shaked.
Ayelet Shaked tidak akan melawan Netanyahu. Ayelet Shaked hawkish seperti Netanyahu dan duduk dalam koalisi konservatif di bawah Bibi akan sangat masuk akal baginya.
Bisharat berharap itu tidak akan terjadi, tetapi jika itu terjadi, dia mengatakan lingkaran liberal Israel akan bergabung melawan Netanyahu.
"Netanyahu telah ada selama 12 tahun, dan selama itu kami terus menolak dia dan kebijakannya," tegas Bisharat.
“Kami akan melakukannya lagi, dan mungkin kali ini kami akan melihat keterlibatan yang lebih baik dari (partai-partai liberal seperti) Meretz atau Buruh. Saya juga berharap partai-partai Arab akan bersatu, meskipun itu akan tergantung pada agenda masing-masing dari mereka," tutur dia.
Dengan cara sekarang, penggabungan tidak akan terjadi. Ketua Partai Raam Mansour Abbas telah menyatakan dia tidak menolak gagasan untuk duduk bersama Netanyahu.
Ini terutama karena dia mengerti bahwa untuk mengamankan dana untuk kebutuhan masyarakat Arab, dia perlu bekerja sama dengan siapa pun yang menduduki kursi perdana menteri.
Mitra alaminya, partai-partai Ultra-Ortodoks, saat ini memiliki 24 tempat, sesuatu yang melontarkan Netanyahu ke 58 kursi, tiga tempat untuk membentuk pemerintahan.
Pada Rabu malam, Perdana Menteri Bennett mengumumkan dia tidak akan mencalonkan diri dalam pemilu mendatang.
Pimpinan Partai Yamina akan diambil alih oleh Menteri Dalam Negeri Ayelet Shaked.
Ayelet Shaked tidak akan melawan Netanyahu. Ayelet Shaked hawkish seperti Netanyahu dan duduk dalam koalisi konservatif di bawah Bibi akan sangat masuk akal baginya.
Bisharat berharap itu tidak akan terjadi, tetapi jika itu terjadi, dia mengatakan lingkaran liberal Israel akan bergabung melawan Netanyahu.
"Netanyahu telah ada selama 12 tahun, dan selama itu kami terus menolak dia dan kebijakannya," tegas Bisharat.
“Kami akan melakukannya lagi, dan mungkin kali ini kami akan melihat keterlibatan yang lebih baik dari (partai-partai liberal seperti) Meretz atau Buruh. Saya juga berharap partai-partai Arab akan bersatu, meskipun itu akan tergantung pada agenda masing-masing dari mereka," tutur dia.
Dengan cara sekarang, penggabungan tidak akan terjadi. Ketua Partai Raam Mansour Abbas telah menyatakan dia tidak menolak gagasan untuk duduk bersama Netanyahu.
Ini terutama karena dia mengerti bahwa untuk mengamankan dana untuk kebutuhan masyarakat Arab, dia perlu bekerja sama dengan siapa pun yang menduduki kursi perdana menteri.
tulis komentar anda