Tentaranya Banyak yang Tewas, Ukraina Rekrut Narapidana dan Wanita
Minggu, 26 Juni 2022 - 00:30 WIB
Perempuan-perempuan itu hanya dapat ditugaskan peran sipil di Kementerian Pertahanan, tetapi di beberapa bagian Ukraina, unit perempuan sukarelawan sedang dibentuk dengan tujuan untuk benar-benar pergi ke garis depan.
Walikota kota barat Ivano-Frankivsk mengumumkan pada April bahwa batalion semua wanita lokal akan “bertarung bersama pria.”
Narapidana penjara Ukraina juga telah digunakan sebagai sumber tenaga oleh Kiev.
Pada akhir Mei, Menteri Kehakiman negara itu mengumumkan 363 narapidana dibebaskan sehingga mereka dapat bergabung dengan militer.
Tahanan menjalani pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan mereka tidak menimbulkan bahaya, dia bersikeras.
“Rancangan kampanye besar-besaran seperti itu disebabkan kerugian besar yang diderita tentara Ukraina,” ungkap pakar militer Kolonel Viktor Baranets kepada RT.
“Tidak cukup tentara dan perwira kontrak. Kekurangan personel di tentara Ukraina meningkat karena selama operasi khusus sejumlah besar Nazi berpengalaman diberhentikan. Dan orang-orang cadangan itu, yang sekarang dikirim ke pertempuran tidak cocok untuk tugas itu. Tapi, yang lebih penting, ada kekurangan staf tidak hanya di militer, tetapi juga di pertahanan teritorial. Itu sebabnya bahkan wanita juga dipanggil,” papar Baranets.
Awal bulan ini, ajudan utama Zelensky, Mikhail Podolyak, mengungkapkan militer Ukraina kehilangan hingga 100 hingga 200 tentara setiap hari dalam pertempuran untuk memperebutkan Donbass.
Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov menolak memberikan jumlah pasti tentara yang tewas dalam pertempuran itu, tetapi dia berharap angka itu di bawah 100.000 jiwa.
Walikota kota barat Ivano-Frankivsk mengumumkan pada April bahwa batalion semua wanita lokal akan “bertarung bersama pria.”
Narapidana penjara Ukraina juga telah digunakan sebagai sumber tenaga oleh Kiev.
Pada akhir Mei, Menteri Kehakiman negara itu mengumumkan 363 narapidana dibebaskan sehingga mereka dapat bergabung dengan militer.
Tahanan menjalani pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan mereka tidak menimbulkan bahaya, dia bersikeras.
“Rancangan kampanye besar-besaran seperti itu disebabkan kerugian besar yang diderita tentara Ukraina,” ungkap pakar militer Kolonel Viktor Baranets kepada RT.
“Tidak cukup tentara dan perwira kontrak. Kekurangan personel di tentara Ukraina meningkat karena selama operasi khusus sejumlah besar Nazi berpengalaman diberhentikan. Dan orang-orang cadangan itu, yang sekarang dikirim ke pertempuran tidak cocok untuk tugas itu. Tapi, yang lebih penting, ada kekurangan staf tidak hanya di militer, tetapi juga di pertahanan teritorial. Itu sebabnya bahkan wanita juga dipanggil,” papar Baranets.
Awal bulan ini, ajudan utama Zelensky, Mikhail Podolyak, mengungkapkan militer Ukraina kehilangan hingga 100 hingga 200 tentara setiap hari dalam pertempuran untuk memperebutkan Donbass.
Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov menolak memberikan jumlah pasti tentara yang tewas dalam pertempuran itu, tetapi dia berharap angka itu di bawah 100.000 jiwa.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda