Presiden Zelensky: Pertahanan Ukraina Akan Sekuat Israel
Sabtu, 25 Juni 2022 - 15:10 WIB
KIEV - Presiden Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa setelah memenangkan perang melawan Rusia, Ukraina akan bekerja untuk menjadi negara Eropa yang sesungguhnya. Namun, bedanya sistem keamanan dan pertahanannya akan lebih kuat, mirip dengan Israel .
Dia mengatakan negara ke depan akan lebih liberal dari sebelumnya dalam banyak hal.
Zelensky mencatat bahwa banyak orang Ukraina telah belajar bagaimana mengusir agresor. Ke depan, Ukraina akan berupaya memperluas partisipasi warga Ukraina dalam pertahanan negara.
"Ini tidak hanya menyangkut keamanan perbatasan kita, tetapi juga keamanan internal. Dengan tetangga seperti kita, kita dapat mengharapkan pengeboman, rudal jelajah, dan siapa yang tahu apa lagi setiap saat. Jadi sistem pertahanan udara negara kita butuh untuk ditingkatkan," paparnya, seperti dikutip dari Ukrayinska Pravda, Jumat (24/6/2022).
"Kami akan membangun negara Eropa, yang akan menjadi anggota Uni Eropa. Tetapi dengan sistem pertahanan sekuat yang dimiliki Israel," ujarnya.
Pada hari Kamis, Zelensky menyampaikan kekesalannya pada Israel karena menolak menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Kekesalan itu disampaikan dalam pidatonya melalui video untuk acara di Hebrew University di Yerusalem.
Zelenksy, yang memiliki keluarga di Israel dan mengunjungi negara itu beberapa kali, mengatakan bahwa dia telah berjuang untuk memahami pendekatan lunak negara Yahudi tersebut terhadap Rusia.
"Bagaimana Anda bisa tidak membantu para korban agresi seperti itu," kesal Zelenksy, menyesali penolakan Israel untuk menawarkan bantuan militer kepada Ukraina, seperti dikutip AFP.
"Saya tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan yang selalu saya dapatkan tentang bagaimana Israel membantu dan apa lagi yang bisa dilakukan Israel," ujarnya.
"Saya berterima kasih kepada rakyat Israel. Saya berterima kasih atas dukungan yang tulus dan emosional kepada rakyat Ukraina... tapi kami juga ingin mendapatkan dukungan dari pemerintah Anda," imbuh dia.
Pemerintah Israel dan organisasi penyelamat utama telah mengirim bantuan kemanusiaan dan medis ke Ukraina, tetapi pasokan senjata tetap tidak tersedia.
Zelensky juga mengingatkan ikatan sejarah antara Ukraina dan Israel, sebuah pesan yang dia tekankan dalam pidato bulan Maret kepada anggota parlemen Israel.
Dalam pidato hari Kamis, Zelensky mencatat bahwa rumah masa kecil mantan perdana menteri Israel Golda Meir di Kiev berjarak lima menit dari kantor kepresidenannya.
"Tolong diingat seberapa besar kita terikat, seberapa dekat ikatan kita, apa yang harus menjadi tingkat kesepahaman di antara kita," katanya.
"Mengapa kita mengalami miskomunikasi ini, kesalahpahaman dengan perwakilan pemerintah, saya tidak tahu."
Israel sejauh ini menempuh jalur diplomatik yang hati-hati dalam konflik Ukraina sebagian untuk menjaga kerja sama Rusia di Suriah, di mana Israel secara teratur melakukan serangan udara dengan penerimaan diam-diam dari Moskow, yang memiliki pasukan di negara itu.
Dia mengatakan negara ke depan akan lebih liberal dari sebelumnya dalam banyak hal.
Zelensky mencatat bahwa banyak orang Ukraina telah belajar bagaimana mengusir agresor. Ke depan, Ukraina akan berupaya memperluas partisipasi warga Ukraina dalam pertahanan negara.
"Ini tidak hanya menyangkut keamanan perbatasan kita, tetapi juga keamanan internal. Dengan tetangga seperti kita, kita dapat mengharapkan pengeboman, rudal jelajah, dan siapa yang tahu apa lagi setiap saat. Jadi sistem pertahanan udara negara kita butuh untuk ditingkatkan," paparnya, seperti dikutip dari Ukrayinska Pravda, Jumat (24/6/2022).
"Kami akan membangun negara Eropa, yang akan menjadi anggota Uni Eropa. Tetapi dengan sistem pertahanan sekuat yang dimiliki Israel," ujarnya.
Pada hari Kamis, Zelensky menyampaikan kekesalannya pada Israel karena menolak menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Kekesalan itu disampaikan dalam pidatonya melalui video untuk acara di Hebrew University di Yerusalem.
Zelenksy, yang memiliki keluarga di Israel dan mengunjungi negara itu beberapa kali, mengatakan bahwa dia telah berjuang untuk memahami pendekatan lunak negara Yahudi tersebut terhadap Rusia.
"Bagaimana Anda bisa tidak membantu para korban agresi seperti itu," kesal Zelenksy, menyesali penolakan Israel untuk menawarkan bantuan militer kepada Ukraina, seperti dikutip AFP.
"Saya tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan yang selalu saya dapatkan tentang bagaimana Israel membantu dan apa lagi yang bisa dilakukan Israel," ujarnya.
"Saya berterima kasih kepada rakyat Israel. Saya berterima kasih atas dukungan yang tulus dan emosional kepada rakyat Ukraina... tapi kami juga ingin mendapatkan dukungan dari pemerintah Anda," imbuh dia.
Pemerintah Israel dan organisasi penyelamat utama telah mengirim bantuan kemanusiaan dan medis ke Ukraina, tetapi pasokan senjata tetap tidak tersedia.
Zelensky juga mengingatkan ikatan sejarah antara Ukraina dan Israel, sebuah pesan yang dia tekankan dalam pidato bulan Maret kepada anggota parlemen Israel.
Dalam pidato hari Kamis, Zelensky mencatat bahwa rumah masa kecil mantan perdana menteri Israel Golda Meir di Kiev berjarak lima menit dari kantor kepresidenannya.
"Tolong diingat seberapa besar kita terikat, seberapa dekat ikatan kita, apa yang harus menjadi tingkat kesepahaman di antara kita," katanya.
"Mengapa kita mengalami miskomunikasi ini, kesalahpahaman dengan perwakilan pemerintah, saya tidak tahu."
Israel sejauh ini menempuh jalur diplomatik yang hati-hati dalam konflik Ukraina sebagian untuk menjaga kerja sama Rusia di Suriah, di mana Israel secara teratur melakukan serangan udara dengan penerimaan diam-diam dari Moskow, yang memiliki pasukan di negara itu.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda