Inggris Peringatkan Bisa Kirim Pengungsi Ukraina ke Rwanda
Sabtu, 25 Juni 2022 - 00:15 WIB
Pernyataan itu berbeda dari klaim perdana menteri sebelumnya bulan lalu, saat dia mengatakan deportasi para migran yang datang dari Ukraina “tidak akan terjadi.”
Skema kontroversial untuk mendeportasi migran ilegal ke Rwanda untuk diproses diumumkan pemerintah Inggris pada April, dan akan menelan biaya total USD147,2 juta.
Johnson bersikeras strategi itu akan merusak model bisnis pedagang manusia, yang mengangkut orang ke Inggris secara ilegal.
Namun, proyek tersebut mendapat banyak kritik dari oposisi dan kelompok hak asasi manusia.
Penerbangan perdana ke Rwanda dibatalkan sebagai akibat dari keputusan menit terakhir oleh Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa (ECHR).
Menteri Dalam Negeri Bayangan Yvette Cooper mengecam Johnson atas komentar terbarunya, dengan mengatakan, "Memalukan bahwa perdana menteri berpikir tidak apa-apa mengirim orang Ukraina yang melarikan diri dari perang yang tiba di sini tanpa surat-surat yang tepat ribuan mil ke Rwanda sebagai gantinya."
“Kami telah berulang kali memperingatkan kebijakan ini tidak dapat dijalankan, tidak etis, sangat mahal dan berisiko memperburuk perdagangan orang. Perdana menteri harus meninggalkan ini sekarang,” tegas politikus Partai Buruh itu.
Skema kontroversial untuk mendeportasi migran ilegal ke Rwanda untuk diproses diumumkan pemerintah Inggris pada April, dan akan menelan biaya total USD147,2 juta.
Johnson bersikeras strategi itu akan merusak model bisnis pedagang manusia, yang mengangkut orang ke Inggris secara ilegal.
Namun, proyek tersebut mendapat banyak kritik dari oposisi dan kelompok hak asasi manusia.
Penerbangan perdana ke Rwanda dibatalkan sebagai akibat dari keputusan menit terakhir oleh Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa (ECHR).
Menteri Dalam Negeri Bayangan Yvette Cooper mengecam Johnson atas komentar terbarunya, dengan mengatakan, "Memalukan bahwa perdana menteri berpikir tidak apa-apa mengirim orang Ukraina yang melarikan diri dari perang yang tiba di sini tanpa surat-surat yang tepat ribuan mil ke Rwanda sebagai gantinya."
“Kami telah berulang kali memperingatkan kebijakan ini tidak dapat dijalankan, tidak etis, sangat mahal dan berisiko memperburuk perdagangan orang. Perdana menteri harus meninggalkan ini sekarang,” tegas politikus Partai Buruh itu.
(sya)
tulis komentar anda