Kapal Perang AS Bersenjata Rudal Dekati Venezuela, Warning bagi Maduro
Kamis, 25 Juni 2020 - 02:41 WIB
WASHINGTON - Sebuah kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dengan rudal berpemandu telah berlayar mendekati pantai Venezuela . Kehadiran kapal itu sebagai pesan yang memperingatkan rezim Presiden Nicolas Maduro agar tidak membuat klaim maritim yang berlebihan.
Kapal perang tipe perusak, USS Nitze, mendekati pantai Venezuela pada hari Selasa waktu setempat.
"Kapal perusak USS Nitze dengan rudal berpemandu beroperasi di perairan internasional di Laut Karibia, area yang secara tidak sah diklaim di bawah kendali rezim Maduro," kata Angkatan Laut AS.
Para pejabat militer Amerika menilai klaim maritim rezim Maduro tidak konsisten dengan hukum internasional. (Baca: Diincar 4 Kapal Perang AS, 5 Tanker Iran Dikawal Militer Venezuela )
"Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan, menjaga hak, kebebasan dan penggunaan laut dan wilayah udara yang dijamin secara hukum untuk semua negara," kata komandan Komando Selatan AS, Laksamana Craig Faller, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Military.com, Kamis (25/6/2020).
"Kebebasan ini adalah fondasi dari upaya keamanan yang sedang berlangsung, dan penting untuk perdamaian dan stabilitas regional," ujarnya.
Ini bukan pertama kalinya sebuah kapal militer AS melakukan operasi kebebasan navigasi di dekat Venezuela. Juru bicara Komando Selatan AS, Jose Ruiz, mengatakan kapal tempur litoral Detroit beroperasi di lepas pantai Venezuela pada Januari lalu.
"Kami secara rutin melakukan kebebasan operasi navigasi secara global untuk menegakkan hak dan kebebasan yang menjamin penggunaan laut secara sah sebagaimana dijamin untuk semua negara di bawah hukum internasional," katanya.
Angkatan Laut Caracas baru-baru ini mengawal kapal-kapal tanker minyak Iran ke pantai Venezuela. Venezuela telah membangun kemitraan yang lebih kuat dengan Iran ketika kedua negara bergulat dengan sanksi dan krisis virus corona baru (Covid-19). Kapal-kapal tanker minyak Iran mengangkut bahan bakar ke negara sosialis tersebut.
Pemerintahan Trump telah meningkatkan misi Angkatan Laut dan Penjaga Pantai di Karibia.
"Rakyat Venezuela terus sangat menderita karena Maduro dan kontrol kriminalnya atas negara itu, dan penyelundup narkotika memanfaatkan pelanggaran hukum ini," kata Menteri Pertahanan AS Mark Esper ketika misi baru Angkatan Laut Amerika di wilayah tersebut diumumkan pada April.
Pejabat Angkatan Laut AS mengatakan pada hari Selasa bahwa akses global ke perairan internasional mempromosikan tatanan internasional yang adil. Hal itu juga memastikan Angkatan Laut dapat menyelesaikan misi di wilayah tersebut, termasuk bantuan kemanusiaan dan operasi bantuan bencana. (Baca juga: Dansatgas Kizi TNI Konga: Serma Rama Wahyudi Gugur Akibat Tertembak )
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Kapal perang tipe perusak, USS Nitze, mendekati pantai Venezuela pada hari Selasa waktu setempat.
"Kapal perusak USS Nitze dengan rudal berpemandu beroperasi di perairan internasional di Laut Karibia, area yang secara tidak sah diklaim di bawah kendali rezim Maduro," kata Angkatan Laut AS.
Para pejabat militer Amerika menilai klaim maritim rezim Maduro tidak konsisten dengan hukum internasional. (Baca: Diincar 4 Kapal Perang AS, 5 Tanker Iran Dikawal Militer Venezuela )
"Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan, menjaga hak, kebebasan dan penggunaan laut dan wilayah udara yang dijamin secara hukum untuk semua negara," kata komandan Komando Selatan AS, Laksamana Craig Faller, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Military.com, Kamis (25/6/2020).
"Kebebasan ini adalah fondasi dari upaya keamanan yang sedang berlangsung, dan penting untuk perdamaian dan stabilitas regional," ujarnya.
Ini bukan pertama kalinya sebuah kapal militer AS melakukan operasi kebebasan navigasi di dekat Venezuela. Juru bicara Komando Selatan AS, Jose Ruiz, mengatakan kapal tempur litoral Detroit beroperasi di lepas pantai Venezuela pada Januari lalu.
"Kami secara rutin melakukan kebebasan operasi navigasi secara global untuk menegakkan hak dan kebebasan yang menjamin penggunaan laut secara sah sebagaimana dijamin untuk semua negara di bawah hukum internasional," katanya.
Angkatan Laut Caracas baru-baru ini mengawal kapal-kapal tanker minyak Iran ke pantai Venezuela. Venezuela telah membangun kemitraan yang lebih kuat dengan Iran ketika kedua negara bergulat dengan sanksi dan krisis virus corona baru (Covid-19). Kapal-kapal tanker minyak Iran mengangkut bahan bakar ke negara sosialis tersebut.
Pemerintahan Trump telah meningkatkan misi Angkatan Laut dan Penjaga Pantai di Karibia.
"Rakyat Venezuela terus sangat menderita karena Maduro dan kontrol kriminalnya atas negara itu, dan penyelundup narkotika memanfaatkan pelanggaran hukum ini," kata Menteri Pertahanan AS Mark Esper ketika misi baru Angkatan Laut Amerika di wilayah tersebut diumumkan pada April.
Pejabat Angkatan Laut AS mengatakan pada hari Selasa bahwa akses global ke perairan internasional mempromosikan tatanan internasional yang adil. Hal itu juga memastikan Angkatan Laut dapat menyelesaikan misi di wilayah tersebut, termasuk bantuan kemanusiaan dan operasi bantuan bencana. (Baca juga: Dansatgas Kizi TNI Konga: Serma Rama Wahyudi Gugur Akibat Tertembak )
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(min)
tulis komentar anda