Diusik 29 Pesawat China Termasuk Bomber Nuklir, Taiwan Kerahkan Jet Tempur dan Sistem Rudal
Rabu, 22 Juni 2022 - 03:45 WIB
TAIPEI - Sebanyak 29 pesawat militer China , termasuk pesawat pengebom (bomber) nuklir, menerobos zona identifikasi pertahanan (ADIZ) Taiwan pada hari Selasa. Militer Taipei pun bergegas mengerahkan sejumlah jet tempur dan mengaktifkan sistem pertahanan rudal.
Serbuan puluhan pesawat militer Beijing ini adalah penigkatan ketegangan terbaru antara Taiwan dan China dan menandai pelanggaran ADIZ terbesar oleh Beijing sejak akhir Mei.
Kementerian Pertahanan Taiwan, seperti dikutip Reuters, Rabu (22/6/2022), mengatakan manuver terbaru China tersebut melibatkan 17 jet tempur, 6 bomber H-6 yang mampu membawa bom nuklir, pesawat misi peperangan elektronik, peringatan dini, anti-kapal selam, dan pesawat pengisian bahan bakar udara.
Menurut kementerian tersebut, Taiwan mengirim beberapa jet tempur untuk memperingatkan pesawat-pesawat China. Sedangkan sistem rudal dikerahkan untuk memantau rute pesawat-pesawat Beijing.
Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai bagian dari China, telah mengeluh selama lebih dari dua tahun tentang misi berulang oleh Angkatan Udara China di bagian barat daya ADIZ yang dekat dengan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taipei.
Beberapa pesawat China terbang di daerah di timur laut Pratas, menurut peta yang disediakan Kementerian Pertahanan Taiwan. Pesawat-pesawat pengebom, disertai dengan pesawat peperangan elektronik dan pesawat pengumpul intelijen, terbang ke Selat Bashi, yang memisahkan Taiwan dari Filipina, dan kemudian ke Pasifik sebelum kembali ke China.
Itu adalah serangan terbesar terhadap ADIZ Taiwan sejak Taipei melaporkan 30 pesawat China memasuki ADIZ pada 30 Mei. Yang terbesar sepanjang tahun ini terjadi pada Januari lalu yang melibatkan 39 pesawat.
Taiwan menyebut kegiatan militer semacam itu oleh China sebagai perang "zona abu-abu"–yang dirancang untuk melemahkan kekuatan Taiwan dengan membuat Taipei berulang kali mengerahkan jet tempur, dan juga untuk menguji respons Taiwan.
Tidak ada komentar langsung dari China, yang di masa lalu mengatakan bahwa langkah tersebut adalah latihan yang bertujuan untuk melindungi kedaulatan negara.
China sebelumnya telah meluncurkan kapal induk ketiganya, Fujian, yang dinamai berdasarkan provinsi di seberang Taiwan.
Militer China telah melakukan latihan tempur di sekitar Taiwan bulan lalu yang dikatakan sebagai "peringatan serius" terhadap "kolusi" pulau yang dikelola secara demokratis itu dengan Amerika Serikat.
Itu terjadi setelah Presiden AS Joe Biden membuat marah China dengan muncul untuk menandakan perubahan dalam kebijakan "ambiguitas strategis" Washington di Taiwan dengan mengatakan bahwa AS akan terlibat secara militer jika China menyerang pulau itu.
China telah meningkatkan tekanan pada Taiwan untuk menerima klaim kedaulatannya. Namun, pemerintah Taipei mengatakan bahwa pihaknya menginginkan perdamaian tetapi akan membela diri jika diserang.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Serbuan puluhan pesawat militer Beijing ini adalah penigkatan ketegangan terbaru antara Taiwan dan China dan menandai pelanggaran ADIZ terbesar oleh Beijing sejak akhir Mei.
Kementerian Pertahanan Taiwan, seperti dikutip Reuters, Rabu (22/6/2022), mengatakan manuver terbaru China tersebut melibatkan 17 jet tempur, 6 bomber H-6 yang mampu membawa bom nuklir, pesawat misi peperangan elektronik, peringatan dini, anti-kapal selam, dan pesawat pengisian bahan bakar udara.
Menurut kementerian tersebut, Taiwan mengirim beberapa jet tempur untuk memperingatkan pesawat-pesawat China. Sedangkan sistem rudal dikerahkan untuk memantau rute pesawat-pesawat Beijing.
Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai bagian dari China, telah mengeluh selama lebih dari dua tahun tentang misi berulang oleh Angkatan Udara China di bagian barat daya ADIZ yang dekat dengan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taipei.
Beberapa pesawat China terbang di daerah di timur laut Pratas, menurut peta yang disediakan Kementerian Pertahanan Taiwan. Pesawat-pesawat pengebom, disertai dengan pesawat peperangan elektronik dan pesawat pengumpul intelijen, terbang ke Selat Bashi, yang memisahkan Taiwan dari Filipina, dan kemudian ke Pasifik sebelum kembali ke China.
Itu adalah serangan terbesar terhadap ADIZ Taiwan sejak Taipei melaporkan 30 pesawat China memasuki ADIZ pada 30 Mei. Yang terbesar sepanjang tahun ini terjadi pada Januari lalu yang melibatkan 39 pesawat.
Taiwan menyebut kegiatan militer semacam itu oleh China sebagai perang "zona abu-abu"–yang dirancang untuk melemahkan kekuatan Taiwan dengan membuat Taipei berulang kali mengerahkan jet tempur, dan juga untuk menguji respons Taiwan.
Tidak ada komentar langsung dari China, yang di masa lalu mengatakan bahwa langkah tersebut adalah latihan yang bertujuan untuk melindungi kedaulatan negara.
China sebelumnya telah meluncurkan kapal induk ketiganya, Fujian, yang dinamai berdasarkan provinsi di seberang Taiwan.
Militer China telah melakukan latihan tempur di sekitar Taiwan bulan lalu yang dikatakan sebagai "peringatan serius" terhadap "kolusi" pulau yang dikelola secara demokratis itu dengan Amerika Serikat.
Itu terjadi setelah Presiden AS Joe Biden membuat marah China dengan muncul untuk menandakan perubahan dalam kebijakan "ambiguitas strategis" Washington di Taiwan dengan mengatakan bahwa AS akan terlibat secara militer jika China menyerang pulau itu.
China telah meningkatkan tekanan pada Taiwan untuk menerima klaim kedaulatannya. Namun, pemerintah Taipei mengatakan bahwa pihaknya menginginkan perdamaian tetapi akan membela diri jika diserang.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(min)
tulis komentar anda