Warga Palestina Ditembak Mati saat Keluar dari Kafe di Israel
Kamis, 16 Juni 2022 - 16:11 WIB
TEL AVIV - Seorang pria Palestina ditembak mati di Baqa Al-Gharbiya, kota Arab di Israel pada Rabu malam (15/6/2022).
“Nader Maqaldeh (48) ditembak ketika dia keluar dari kafe,” papar saksi mata kepada Times of Israel.
“Pembunuhan itu diduga terkait dengan perseteruan yang sedang berlangsung antara dua keluarga di kota itu,” ungkap saksi mata itu.
Investigasi atas penembakan itu sedang berlangsung, klaim pihak berwenang Israel
Sejauh tahun 2022, 40 warga Palestina Israel telah dibunuh. Jumlah tersebut setelah penghitungan Haaretz yang dilakukan awal bulan ini mengungkapkan penurunan tingkat pembunuhan di komunitas Arab Israel pada 2022.
Sekitar 47 kasus pembunuhan seperti itu dicatat pada saat ini tahun lalu. Sejauh ini, hanya delapan kasus atau 24% yang telah diselesaikan, di mana hanya lima yang mengarah ke dakwaan.
Padahal, otoritas Israel telah memecahkan delapan dari 12 pembunuhan, atau 67%, di komunitas Yahudi tahun ini.
Warga Palestina di Israel menghadapi diskriminasi sistematis dan mengeluh diperlakukan sebagai warga negara kelas dua dibandingkan dengan warga Yahudi.
Orang-orang Palestina yang berhasil tinggal di rumah mereka setelah Nakba atau eksodus paksa tahun 1948 dikenal sebagai orang Arab Israel atau warga Palestina Israel.
Mereka membentuk sekitar 20% dari populasi Israel. Mereka berpusat di sekelompok kota Arab di Israel tengah yang dikenal sebagai "Segitiga Kecil", bersama dengan wilayah Galilea dan Negev.
Banyak kelompok hak asasi manusia mengecam kebijakan Israel terhadap orang Arab sebagai bentuk apartheid modern, dengan orang Arab menderita diskriminasi rasial dalam pendidikan, pekerjaan dan perawatan kesehatan.
“Nader Maqaldeh (48) ditembak ketika dia keluar dari kafe,” papar saksi mata kepada Times of Israel.
“Pembunuhan itu diduga terkait dengan perseteruan yang sedang berlangsung antara dua keluarga di kota itu,” ungkap saksi mata itu.
Investigasi atas penembakan itu sedang berlangsung, klaim pihak berwenang Israel
Sejauh tahun 2022, 40 warga Palestina Israel telah dibunuh. Jumlah tersebut setelah penghitungan Haaretz yang dilakukan awal bulan ini mengungkapkan penurunan tingkat pembunuhan di komunitas Arab Israel pada 2022.
Sekitar 47 kasus pembunuhan seperti itu dicatat pada saat ini tahun lalu. Sejauh ini, hanya delapan kasus atau 24% yang telah diselesaikan, di mana hanya lima yang mengarah ke dakwaan.
Padahal, otoritas Israel telah memecahkan delapan dari 12 pembunuhan, atau 67%, di komunitas Yahudi tahun ini.
Warga Palestina di Israel menghadapi diskriminasi sistematis dan mengeluh diperlakukan sebagai warga negara kelas dua dibandingkan dengan warga Yahudi.
Orang-orang Palestina yang berhasil tinggal di rumah mereka setelah Nakba atau eksodus paksa tahun 1948 dikenal sebagai orang Arab Israel atau warga Palestina Israel.
Mereka membentuk sekitar 20% dari populasi Israel. Mereka berpusat di sekelompok kota Arab di Israel tengah yang dikenal sebagai "Segitiga Kecil", bersama dengan wilayah Galilea dan Negev.
Banyak kelompok hak asasi manusia mengecam kebijakan Israel terhadap orang Arab sebagai bentuk apartheid modern, dengan orang Arab menderita diskriminasi rasial dalam pendidikan, pekerjaan dan perawatan kesehatan.
(sya)
tulis komentar anda