Setengah Warga Belanda Anggap Israel Negara Apartheid

Selasa, 14 Juni 2022 - 18:40 WIB
Seorang wanita memegang poster memprotes serangan Israel pada warga Palestina dan menyambut gencatan senjata Israel dan Hamas yang dimediasi Mesir pada 21 Mei 2021 di Rotterdam, Belanda. Foto/Abdullah As?ran/Anadolu Agency
AMSTERDAM - Survei baru mengungkap 51% populasi Belanda berpikir ada apartheid di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki rezim Zionis.

Laporan itu diungkap PAX pada Selasa (14/6/2022). Survei dilakukan oleh I & O Research untuk organisasi perdamaian.

“Gambaran tentang bagaimana orang Belanda memandang situasi di Israel dan wilayah pendudukan Palestina belum pernah diberikan sebelumnya,” ungkap Anna Timmerman, Direktur Jenderal PAX, dilansir Memo.





"Meskipun banyak orang hanya memiliki pengetahuan yang terbatas tentang situasi ini, hasilnya sangat mengejutkan karena menunjukkan kesenjangan yang besar antara kebijakan pemerintah Belanda dan pendapat berbagai kalangan penduduk Belanda," papar Timmerman.



Dia menambahkan menurut survei, "Belanda ingin pemerintah mengambil sikap tegas terhadap pelanggaran hak asasi manusia."



Sebagian besar penduduk, 61%, menganggap Israel sepenuhnya atau sebagian besar bertanggung jawab atas fakta bahwa konflik terus berlanjut, sementara 60% juga melihat Hamas sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab atas hal ini.

Mengomentari hal ini, Timmerman mengatakan, "Temuan penting adalah bahwa kaum muda khususnya cenderung melihat Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab, lebih daripada Hamas dan Otoritas Palestina."

Sebagian besar responden, 56% berpendapat Israel harus berhenti membangun dan memperluas permukiman ilegal; hanya enam persen yang tidak setuju.

Hanya di bawah 40% orang Belanda berpikir pemerintah mereka harus menjatuhkan sanksi kepada Israel jika terus membangun dan memperluas permukiman.

Terakhir, survei menemukan 40% orang Belanda merasa Belanda harus berhenti bekerja sama dengan produsen senjata Israel.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More