Terungkap, AS Desak Perusahaannya Beli Banyak Pupuk Rusia meski Jatuhkan Sanksi

Selasa, 14 Juni 2022 - 14:52 WIB
Ekspor pupuk Rusia turun 24% tahun ini. Para pejabat AS, yang terkejut dengan tingkat kehati-hatian tersebut, tampaknya berada dalam posisi paradoks dalam mencari cara untuk meningkatkannya.

Dorongan AS itu menggarisbawahi tantangan yang dihadapi Washington dan sekutunya ketika mereka berusaha untuk meningkatkan tekanan pada Putin atas invasinya, tetapi juga membatasi kerusakan tambahan pada ekonomi global yang sangat bergantung pada pasokan komoditas dari Rusia mulai dari gas alam dan minyak hingga pupuk dan biji-bijian.

Harga untuk semua itu telah melonjak lebih jauh sejak perang dimulai pada Februari, sebuah poin yang secara teratur disampaikan Putin dalam upaya publiknya untuk melemahkan dukungan terhadap sanksi.

Washington mengirim perwakilan ke pembicaraan yang dipimpin PBB di Moskow awal bulan ini mengenai masalah pasokan, menurut orang-orang yang mengetahui situasi yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas hal-hal yang tidak umum. Pengiriman pupuk yang tidak memadai tahun ini juga dapat memengaruhi panen tahun depan.

Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Kremlin telah meminta AS memberikan jaminan kepada pembeli dan pengirim pupuk dan biji-bijiannya bahwa mereka tidak dikenakan sanksi, menunjukkan bahwa itu adalah syarat dari setiap langkah untuk membuka blokir pengiriman produk pertanian Ukraina sekarang.

“Bagi Rusia, sangat penting bagi otoritas AS untuk mengirimkan sinyal yang jelas bahwa kesepakatan ini diizinkan dan untuk kepentingan keamanan pangan global dan mereka tidak boleh menolak untuk melaksanakannya,” kata Ivan Timofeev, spesialis sanksi di Kremlin, yang mendirikan Dewan Urusan Internasional Rusia.

Sementara Rusia mengeklaim bahwa kekhawatiran sanksi juga menahan ekspor biji-bijiannya, total pengiriman musim ini turun hanya 14%, dan ekspor gandum berlipat ganda pada Mei, menurut Grain Union Rusia.

Sebaliknya, lebih dari 25 juta ton biji-bijian, minyak bunga matahari, dan komoditas lainnya tertahan di Ukraina karena kekhawatiran keamanan di pelabuhan Laut Hitam dan jalur pelayaran yang biasanya digunakan untuk mengangkutnya ke pasar global. Para pejabat memperingatkan situasi akan menjadi lebih mengerikan dengan dimulainya panen baru.

Pembicaraan tentang pembebasan pengiriman itu berjalan lambat, dengan Putin berusaha menyalahkan Ukraina karena tidak ingin memindahkan ranjau dari pelabuhan yang ditempatkan untuk mempertahankan mereka dari kemungkinan serangan oleh pasukan Rusia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More