Eks PM Rusia Kaget Putin Nekat Invasi Ukraina, Prediksi Perang Berlangsung 2 Tahun
Senin, 13 Juni 2022 - 14:53 WIB
"Jika Ukraina jatuh, negara-negara Baltik akan menjadi yang berikutnya," katanya.
Hasil perang, kata dia, juga akan menentukan masa depan Rusia.
Kasyanov mengatakan dia "secara kategoris" tidak setuju dengan saran Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa Putin tidak boleh dipermalukan.
Dia juga menolak seruan agar Ukraina menyerahkan wilayah untuk mengakhiri perang.
“Apa yang telah dilakukan Putin sehingga pantas mendapatkan ini?” tanya dia. “Ini adalah posisi yang terlalu pragmatis."
"Saya percaya ini salah dan berharap Barat tidak akan menempuh jalan itu," paparnya.
Kasyanov yakin Putin pada akhirnya akan digantikan oleh “pengganti semu” yang dikendalikan oleh dinas keamanan Rusia.
Tapi, lanjut dia, penggantinya tidak akan bisa mengendalikan sistem untuk waktu yang lama dan akhirnya Rusia akan menggelar pemilu yang bebas dan adil.
“Saya yakin Rusia akan kembali ke jalan membangun negara demokratis,” katanya.
Dia memperkirakan akan memakan waktu sekitar satu dekade untuk melakukan "de-Komunisasi" dan "de-Putinisasi" negara itu.
Hasil perang, kata dia, juga akan menentukan masa depan Rusia.
Kasyanov mengatakan dia "secara kategoris" tidak setuju dengan saran Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa Putin tidak boleh dipermalukan.
Dia juga menolak seruan agar Ukraina menyerahkan wilayah untuk mengakhiri perang.
“Apa yang telah dilakukan Putin sehingga pantas mendapatkan ini?” tanya dia. “Ini adalah posisi yang terlalu pragmatis."
"Saya percaya ini salah dan berharap Barat tidak akan menempuh jalan itu," paparnya.
Kasyanov yakin Putin pada akhirnya akan digantikan oleh “pengganti semu” yang dikendalikan oleh dinas keamanan Rusia.
Tapi, lanjut dia, penggantinya tidak akan bisa mengendalikan sistem untuk waktu yang lama dan akhirnya Rusia akan menggelar pemilu yang bebas dan adil.
“Saya yakin Rusia akan kembali ke jalan membangun negara demokratis,” katanya.
Dia memperkirakan akan memakan waktu sekitar satu dekade untuk melakukan "de-Komunisasi" dan "de-Putinisasi" negara itu.
tulis komentar anda