Perang Sengit, Rusia Ledakkan Jembatan Severodonetsk Ukraina
Senin, 13 Juni 2022 - 09:38 WIB
KIEV - Pasukan Rusia meledakkan jembatan penting Severodonetsk, Ukraina , selama pertempuran sengit pada hari Minggu. Serangan Moskow itu telah memutus jalur evakuasi utama bagi warga sipil.
Severodonetsk telah menjadi pusat pertempuran untuk menguasai wilayah Donbas, Ukraina timur.
Beberapa bagian kota Severodonetsk telah dihancurkan dalam beberapa pertempuran paling berdarah sejak Moskow meluncurkan invasi pada 24 Februari.
"Tujuan taktis utama penjajah tidak berubah: mereka menekan di Severodonetsk, pertempuran sengit sedang berlangsung di sana—secara harfiah untuk setiap meter," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato yang disiarkan melalui video, sebagaimana dilansir Reuters, Senin (13/6/2022).
Menurut Zelensky, militer Rusia sedang mencoba untuk mengerahkan pasukan cadangan ke Donbas.
Zelensky mengatakan gambar seorang anak berusia 12 tahun yang terluka dalam serangan Rusia sekarang menjadi "wajah abadi Rusia" di seluruh dunia. "Fakta-fakta ini akan menggarisbawahi cara Rusia dilihat oleh dunia," katanya.
“Bukan Peter the Great, bukan Lev Tolstoy, tetapi anak-anak terluka dan terbunuh dalam serangan Rusia,” katanya, merujuk pada pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu yang membandingkan kampanye militer Moskow dengan penaklukan tanah oleh kaisar Rusia Peter the Great pada abad ke-18.
Pasukan Ukraina dan Rusia masih bertempur di jalan-jalan di Severodonetsk pada hari Minggu. Demikian disampaikan gubernur provinsi Luhansk, Serhiy Gaidai.
Pasukan Rusia telah menguasai sebagian besar kota tetapi pasukan Ukraina tetap menguasai kawasan industri dan pabrik kimia Azot tempat ratusan warga sipil berlindung.
"Sekitar 500 warga sipil tetap berada di wilayah pabrik Azot di Severodonetsk, 40 di antaranya adalah anak-anak. Terkadang militer berhasil mengevakuasi seseorang," kata Gaidai.
Tetapi, kata Gaidai, Rusia telah menghancurkan sebuah jembatan di atas Sungai Donets Siverskyi yang menghubungkan Severodonetsk dengan kota kembarnya Lysychansk.
Yang tersisa hanya satu dari tiga jembatan yang masih berdiri.
“Jika setelah penembakan baru, jembatan itu runtuh, kota akan benar-benar terputus. Tidak akan ada cara untuk meninggalkan Severodonetsk dengan kendaraan,” kata Gaidai.
Severodonetsk telah menjadi pusat pertempuran untuk menguasai wilayah Donbas, Ukraina timur.
Beberapa bagian kota Severodonetsk telah dihancurkan dalam beberapa pertempuran paling berdarah sejak Moskow meluncurkan invasi pada 24 Februari.
"Tujuan taktis utama penjajah tidak berubah: mereka menekan di Severodonetsk, pertempuran sengit sedang berlangsung di sana—secara harfiah untuk setiap meter," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato yang disiarkan melalui video, sebagaimana dilansir Reuters, Senin (13/6/2022).
Menurut Zelensky, militer Rusia sedang mencoba untuk mengerahkan pasukan cadangan ke Donbas.
Zelensky mengatakan gambar seorang anak berusia 12 tahun yang terluka dalam serangan Rusia sekarang menjadi "wajah abadi Rusia" di seluruh dunia. "Fakta-fakta ini akan menggarisbawahi cara Rusia dilihat oleh dunia," katanya.
“Bukan Peter the Great, bukan Lev Tolstoy, tetapi anak-anak terluka dan terbunuh dalam serangan Rusia,” katanya, merujuk pada pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu yang membandingkan kampanye militer Moskow dengan penaklukan tanah oleh kaisar Rusia Peter the Great pada abad ke-18.
Pasukan Ukraina dan Rusia masih bertempur di jalan-jalan di Severodonetsk pada hari Minggu. Demikian disampaikan gubernur provinsi Luhansk, Serhiy Gaidai.
Pasukan Rusia telah menguasai sebagian besar kota tetapi pasukan Ukraina tetap menguasai kawasan industri dan pabrik kimia Azot tempat ratusan warga sipil berlindung.
"Sekitar 500 warga sipil tetap berada di wilayah pabrik Azot di Severodonetsk, 40 di antaranya adalah anak-anak. Terkadang militer berhasil mengevakuasi seseorang," kata Gaidai.
Tetapi, kata Gaidai, Rusia telah menghancurkan sebuah jembatan di atas Sungai Donets Siverskyi yang menghubungkan Severodonetsk dengan kota kembarnya Lysychansk.
Yang tersisa hanya satu dari tiga jembatan yang masih berdiri.
“Jika setelah penembakan baru, jembatan itu runtuh, kota akan benar-benar terputus. Tidak akan ada cara untuk meninggalkan Severodonetsk dengan kendaraan,” kata Gaidai.
(min)
tulis komentar anda