Ingin Hapus Konotasi Negatif, Turki Umumkan Berganti Nama Jadi Turkiye
Kamis, 02 Juni 2022 - 23:45 WIB
ANKARA - Menteri Luar Negeri Turki , Mevlut Cavusoglu telah mengirim surat ke PBB yang isinya secara resmi meminta agar negaranya disebut sebagai “Türkiye”. Keinginan ini sesungguhnya telah diproklamirkan Turki sejak beberapa waktu lalu.
Seperti dilaporkan Anadolu Agency, langkah ini adalah upaya Ankara untuk mengubah citra negara dan memisahkan nama negara itu dari kosa kata bahasa Inggris yang berarti burung, kalkun, dan beberapa konotasi negatif yang terkait dengannya.
Menurut Anadolu Agency, Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengkonfirmasi penerimaan surat itu pada Rabu malam. Agensi tersebut mengutip Dujarric yang mengatakan bahwa perubahan nama itu berlaku efektif "sejak" surat itu diterima.
Pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan telah mendesak agar nama Turki yang diakui secara internasional diubah menjadi “Türkiye” (tur-key-YAY) seperti yang dieja dan diucapkan dalam bahasa Turki. Negara ini menyebut dirinya "Türkiye" pada tahun 1923 setelah deklarasi kemerdekaannya.
Pada bulan Desember, Erdogan memerintahkan penggunaan "Türkiye" untuk lebih mewakili budaya dan nilai-nilai Turki, termasuk menuntut agar "Made in Türkiye" digunakan sebagai ganti "Made in Turkey" pada produk yang diekspor. Kementerian Turki juga mulai menggunakan "Türkiye" dalam dokumen resmi mereka.
Awal tahun ini, pemerintah juga merilis video promosi sebagai bagian dari upaya untuk mengubah namanya dalam bahasa Inggris. Video tersebut menunjukkan turis dari seluruh dunia mengatakan "Halo Türkiye" di tujuan terkenal.
Sementara Direktorat Komunikasi Kepresidenan Turki mengatakan, pihaknya meluncurkan kampanye "untuk mempromosikan penggunaan 'Türkiye' secara lebih efektif sebagai nama nasional dan internasional negara di platform internasional."
Seperti dilaporkan Anadolu Agency, langkah ini adalah upaya Ankara untuk mengubah citra negara dan memisahkan nama negara itu dari kosa kata bahasa Inggris yang berarti burung, kalkun, dan beberapa konotasi negatif yang terkait dengannya.
Menurut Anadolu Agency, Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengkonfirmasi penerimaan surat itu pada Rabu malam. Agensi tersebut mengutip Dujarric yang mengatakan bahwa perubahan nama itu berlaku efektif "sejak" surat itu diterima.
Pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan telah mendesak agar nama Turki yang diakui secara internasional diubah menjadi “Türkiye” (tur-key-YAY) seperti yang dieja dan diucapkan dalam bahasa Turki. Negara ini menyebut dirinya "Türkiye" pada tahun 1923 setelah deklarasi kemerdekaannya.
Pada bulan Desember, Erdogan memerintahkan penggunaan "Türkiye" untuk lebih mewakili budaya dan nilai-nilai Turki, termasuk menuntut agar "Made in Türkiye" digunakan sebagai ganti "Made in Turkey" pada produk yang diekspor. Kementerian Turki juga mulai menggunakan "Türkiye" dalam dokumen resmi mereka.
Awal tahun ini, pemerintah juga merilis video promosi sebagai bagian dari upaya untuk mengubah namanya dalam bahasa Inggris. Video tersebut menunjukkan turis dari seluruh dunia mengatakan "Halo Türkiye" di tujuan terkenal.
Sementara Direktorat Komunikasi Kepresidenan Turki mengatakan, pihaknya meluncurkan kampanye "untuk mempromosikan penggunaan 'Türkiye' secara lebih efektif sebagai nama nasional dan internasional negara di platform internasional."
tulis komentar anda