Swiss Larang Anggota NATO Kirim Senjata ke Ukraina

Kamis, 02 Juni 2022 - 00:15 WIB
Kendaraan lapis baja pengangkut personel Piranha III. Foto/army-technology.com
BERN - Pemerintah Swiss memveto permintaan Denmark untuk memasok Ukraina dengan kendaraan lapis baja buatan Swiss,merujuk pada kebijakan netralitasnya, kantor berita SRF melaporkan.

Kopenhagen berencana untuk menyumbangkan pengangkut personel lapis baja Piranha III ke Ukraina untuk digunakan dalam konflik dengan Rusia . Bagaimanapun, Sekretariat Negara Swiss untuk Urusan Ekonomi menolak permintaan untuk mengirim sekitar 20 kendaraan itu ke Kiev.

Denmark sebelumnya berkomitmen untuk tidak mengekspor kembali senjata buatan Swiss ke negara lain tanpa persetujuan Bern.

Sementara Swiss sebagian telah meninggalkan kebijakan netralitas lamanya setelah bergabung dengan sanksi terhadap Rusia atas serangan militer terhadap Ukraina, Bern mengatakan netralitasnya tidak mengizinkan penyediaan senjata untuk digunakan di zona konflik.





Menurut laporan SRF, Dewan Federal Swiss dapat mengubah pendiriannya mengenai masalah ini atau Jumat depan, dengan sejumlah anggota parlemen mengatakan ada beberapa kelonggaran dalam Undang-Undang Materi Perang negara itu.

Dalam pandangan mereka, undang-undang tersebut memungkinkan Bern untuk mengizinkan negara lain mengekspor kembali persenjataan mereka ke zona konflik dalam keadaan tertentu.

Namun, beberapa analis tidak setuju. Jean-Marc Rickli, kepala Risiko dan Kemunculan Risiko Global di Pusat Kebijakan Keamanan Jenewa, percaya bahwa pemerintah dibenarkan secara hukum dalam melarang ekspor kembali persenjataan Swiss ke Ukraina.

"Mengingat netralitas Swiss, menyetujui ekspor akan menjadi pelanggaran hukum internasional serta hukum domestik Swiss,” katanya seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (1/6/2022).
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More