PM Israel Rilis Dokumen Intelijen Iran Mata-matai Badan Nuklir PBB
Rabu, 01 Juni 2022 - 04:23 WIB
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel , Naftali Bennett, merilis dokumen yang diklaimnya dicuri dari Iran . Dokumen itu menunjukkan dugaan bahwa intelijen Iran memata-matai badan atom PBB, IAEA .
Itu dilakukan Bennet setelah Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, menyebut Zionis Israel menyebarkan banyak kebohongan saat ditanya mengenai tuduhanTeheran memata-matai IAEA pada pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Davos pekan lalu.
"Menyebarkan kebohongan? Ayo. Saya memegang bukti kebohongan Anda di sini di tangan saya," ujar Bennett sambil mengangkat fotokopi dokumen dalam sebuah video di akun Twitternya merespons pernyataan Menteri Luar Negeri Iran.
"Anda lihat, setelah Iran mencuri dokumen rahasia dari Badan Atom PBB, Iran menggunakan informasi itu untuk mencari tahu apa yang Badan Atom harapkan untuk ditemukan, dan kemudian membuat cerita sampul dan menyembunyikan bukti untuk menghindari penyelidikan nuklir mereka," klaimnya.
"Jadi bagaimana kita tahu ini? Karena kita mengetahui rencana penipuan Iran beberapa tahun yang lalu. Dan itu ada di tangan saya," ujarnya, merujuk pada operasi oleh agen-agen Israel pada tahun 2018, yang memperlihatkan mereka mencapai dan mencuri ratusan ribu dokumen Iran yang merinci program nuklir negara itu.
"Ini dia, dalam bahasa Persia, ratusan halaman yang ditandai dengan stempel Kementerian Intelijen Iran," kata Bennett dalam video tersebut seperti dikutip dari Middle East Monitor, Rabu (1/6/2022).
Dia kemudian memposting tautan Google drive yang berisi dokumen, yang terdiri dari dokumen IAEA yang diduga dicuri oleh Iran, dokumen pendaftaran perusahaan palsu, dan dokumen rahasia intelijen Iran mengenai Badan Atom.
Meskipun sebagian besar dokumen memuat stempel, lencana, dan tanda tangan resmi – serta catatan tulisan tangan seperti yang ditulis oleh Menteri Pertahanan Iran kepada ilmuwan nuklir top yang tewas dibunuh, Mohsen Fakhrizadeh – namun dokumen itu tidak dapat diverifikasi secara independen untuk membuktikan keasliannya.
Itu dilakukan Bennet setelah Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, menyebut Zionis Israel menyebarkan banyak kebohongan saat ditanya mengenai tuduhanTeheran memata-matai IAEA pada pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Davos pekan lalu.
"Menyebarkan kebohongan? Ayo. Saya memegang bukti kebohongan Anda di sini di tangan saya," ujar Bennett sambil mengangkat fotokopi dokumen dalam sebuah video di akun Twitternya merespons pernyataan Menteri Luar Negeri Iran.
"Anda lihat, setelah Iran mencuri dokumen rahasia dari Badan Atom PBB, Iran menggunakan informasi itu untuk mencari tahu apa yang Badan Atom harapkan untuk ditemukan, dan kemudian membuat cerita sampul dan menyembunyikan bukti untuk menghindari penyelidikan nuklir mereka," klaimnya.
"Jadi bagaimana kita tahu ini? Karena kita mengetahui rencana penipuan Iran beberapa tahun yang lalu. Dan itu ada di tangan saya," ujarnya, merujuk pada operasi oleh agen-agen Israel pada tahun 2018, yang memperlihatkan mereka mencapai dan mencuri ratusan ribu dokumen Iran yang merinci program nuklir negara itu.
"Ini dia, dalam bahasa Persia, ratusan halaman yang ditandai dengan stempel Kementerian Intelijen Iran," kata Bennett dalam video tersebut seperti dikutip dari Middle East Monitor, Rabu (1/6/2022).
Dia kemudian memposting tautan Google drive yang berisi dokumen, yang terdiri dari dokumen IAEA yang diduga dicuri oleh Iran, dokumen pendaftaran perusahaan palsu, dan dokumen rahasia intelijen Iran mengenai Badan Atom.
Meskipun sebagian besar dokumen memuat stempel, lencana, dan tanda tangan resmi – serta catatan tulisan tangan seperti yang ditulis oleh Menteri Pertahanan Iran kepada ilmuwan nuklir top yang tewas dibunuh, Mohsen Fakhrizadeh – namun dokumen itu tidak dapat diverifikasi secara independen untuk membuktikan keasliannya.
tulis komentar anda