Tembak Mati Pria Bersenjatakan Senapan Serbu, Perempuan Tak Dikenal Jadi Pahlawan
Minggu, 29 Mei 2022 - 09:39 WIB
WASHINGTON - Seorang perempuan tidak dikenal di Virgina Barat, Amerika Serikat (AS), dipuji sebagai pahlawan setelah menembak mati seorang pria yang menembaki kerumunan orang yang merayakan kelulusan dan ulang tahun di luar kompleks apartemen Charleston.
Insiden itu terjadi pada Rabu malam waktu setempat setelah korban, Dennis Butler (37), dihadang oleh sejumlah tamu pesta karena melaju kencang melewati kompleks saat anak-anak tengah bermain area tersebut.
Polisi mengatakan Butler yang gelisah ketika dia meninggalkan tempat kejadian, kembali beberapa saat kemudian dengan senapan serbu AR-15. Ia kemudian mulai melepaskan tembakan ke arah puluhan orang di pesta itu. Perempuan, yang belakangan dipuji sebagai pahlawan, tengah menghadiri pesta itu dan menembak mati Butler.
"Perempuan ini membawa senjata api yang sah, seorang warga negara yang taat hukum yang menghentikan ancaman kemungkinan pembunuhan 20-30 orang," kata kepala detektif Departemen Kepolisian Charleston Tony Hazelett kepada wartawan.
“Dia melakukan ancaman dan menghentikannya. Dia tidak lari dari ancaman. Dia terlibat, mencegah korban massal di sini di Charleston," sambungnya seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (29/5/2022).
Butler adalah satu-satunya korban, karena tidak ada seorang pun di pesta itu yang terluka. Tidak ada tuntutan yang akan diajukan terhadap perempuan tersebut. Dia dan beberapa saksi menunggu polisi datang dan bekerja sama dengan penyidik.
"Dia hanya anggota komunitas yang membawa senjatanya secara sah, dan bukannya lari dari ancaman, dia terlibat dengan ancaman itu dan menyelamatkan beberapa nyawa tadi malam," kata Hazelett.
Insiden itu terjadi pada Rabu malam waktu setempat setelah korban, Dennis Butler (37), dihadang oleh sejumlah tamu pesta karena melaju kencang melewati kompleks saat anak-anak tengah bermain area tersebut.
Polisi mengatakan Butler yang gelisah ketika dia meninggalkan tempat kejadian, kembali beberapa saat kemudian dengan senapan serbu AR-15. Ia kemudian mulai melepaskan tembakan ke arah puluhan orang di pesta itu. Perempuan, yang belakangan dipuji sebagai pahlawan, tengah menghadiri pesta itu dan menembak mati Butler.
"Perempuan ini membawa senjata api yang sah, seorang warga negara yang taat hukum yang menghentikan ancaman kemungkinan pembunuhan 20-30 orang," kata kepala detektif Departemen Kepolisian Charleston Tony Hazelett kepada wartawan.
“Dia melakukan ancaman dan menghentikannya. Dia tidak lari dari ancaman. Dia terlibat, mencegah korban massal di sini di Charleston," sambungnya seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (29/5/2022).
Butler adalah satu-satunya korban, karena tidak ada seorang pun di pesta itu yang terluka. Tidak ada tuntutan yang akan diajukan terhadap perempuan tersebut. Dia dan beberapa saksi menunggu polisi datang dan bekerja sama dengan penyidik.
"Dia hanya anggota komunitas yang membawa senjatanya secara sah, dan bukannya lari dari ancaman, dia terlibat dengan ancaman itu dan menyelamatkan beberapa nyawa tadi malam," kata Hazelett.
Baca Juga
tulis komentar anda