9 Kapal Perang AS Mahal tapi Ngadat, Ingin Dijual ke Sekutu

Sabtu, 28 Mei 2022 - 07:23 WIB
“Angkatan Laut berutang permintaan maaf publik kepada pembayar pajak Amerika karena membuang puluhan miliar dolar untuk kapal yang sekarang mereka katakan tidak ada gunanya,” kata Luria pada Maret lalu, setelah Pentagon mengajukan anggaran terbarunya.

Kapal-kapal itu, yang disebut sebagai kelas Freedom, sering mengalami kegagalan mekanis. LCS pertama, yang juga bernama USS Freedom, dinonaktifkan pada tahun 2021 setelah hanya 13 tahun dalam pelayanan, hampir setengah dari perkiraan umur setidaknya 25 tahun.

Pejabat Angkatan Laut juga telah menunjuk kekurangan desain pada kapal, termasuk sistem propulsi dan daya tembak mereka.

“Sementara masalah mekanis merupakan faktor, faktor yang lebih besar adalah kurangnya kemampuan perang yang memadai melawan pesaing sejawat di China,” kata Gilday kepada anggota Parlemen pada hari Kamis.

Dia mengatakan LCS tidak dilengkapi dengan baik untuk salah satu tugas utamanya, perang anti-kapal selam. "Kami menolak untuk memberikan dolar tambahan terhadap sistem itu yang tidak akan cocok dengan ancaman bawah laut China," ujarnya.

Namun, Luria berpendapat bahwa Angkatan Laut menonaktifkan kapal lebih cepat daripada membangunnya, berinvestasi dalam teknologi "Gucci" yang beberapa dekade dari kedewasaan pada saat dibutuhkan armada yang lebih besar untuk menghadapi ancaman yang meningkat dari China dan Rusia.

“Angkatan Laut tidak memiliki strategi,” katanya. “Berhentilah mengatakan Anda melakukannya karena jika Anda melakukannya, Anda akan dapat menjelaskan bagaimana ukuran armada ini akan memungkinkan kami untuk mempertahankan Taiwan.”

Gilday mengatakan bahwa rencana Angkatan Laut untuk menonaktifkan kapal, termasuk armada LCS, akan menghemat sekitar USD3,6 miliar selama lima tahun.

Idenya adalah bahwa mempensiunkan kapal lebih hemat biaya daripada mencoba membuatnya layak untuk digunakan. “Kapal-kapal itu, relatif terhadap yang lain, tidak membawa nilai perang ke pertarungan,” kata Gilday.

Laksamana tersebut tidak menjelaskan bagaimana kapal yang gagal berfungsi seperti yang diinginkan AS akan memberikan nilai tambah bagi negara-negara Amerika Selatan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More