Amerika Konfirmasi 9 Kasus Cacar Monyet di 7 Negara Bagian

Jum'at, 27 Mei 2022 - 05:00 WIB
Amerika Konfirmasi 9 Kasus Cacar Monyet di 7 Negara Bagian. FOTO/Reuters
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) pada Kamis (26/5/2022) telah mengidentifikasi 9 kasus cacar monyet di 7 negara bagian. Beberapa kasus terjadi pada individu yang tidak memiliki riwayat perjalanan internasional baru-baru ini.

Seperti dilaporkan Reuters, hingga Rabu (25/5/2022), sembilan kasus dikonfirmasi di Massachusetts, Florida, Utah, Washington, California, Virginia, dan New York, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS kepada wartawan.



Sebagian besar infeksi yang terdeteksi secara global sejauh ini belum parah. Banyak, tetapi tidak semua, telah dilaporkan pada pria yang berhubungan seks dengan pria. Gejalanya meliputi demam dan ruam bergelombang yang khas.

“Semua kasus AS berada dalam gay, laki-laki biseksual dan laki-laki lain yang berhubungan seks dengan laki-laki," kata Direktur CDC Rochelle Walensky dalam sebuah jumpa pers. Walensky mendesak pendekatan yang "dipandu oleh sains, bukan oleh stigma".



Lebih dari 20 negara di mana cacar monyet tidak endemik telah melaporkan wabah penyakit virus, dengan sekitar 200 dikonfirmasi dan lebih dari 100 kasus dugaan infeksi, sebagian besar di Eropa. Organisasi Kesehatan Dunia mendesak negara-negara untuk meningkatkan pengawasan terhadap cacar monyet.



Kasus cacar monyet pertama di Amerika Serikat dilaporkan di Massachusetts pekan lalu. “Beberapa dari sembilan kasus yang diidentifikasi pada hari Rabu memiliki riwayat perjalanan internasional baru-baru ini ke daerah-daerah dengan wabah cacar monyet yang aktif, tetapi yang lain tidak," kata direktur CDC pada hari Kamis.

Penyakit yang sebagian besar terjadi di Afrika barat dan tengah ini merupakan infeksi virus yang pertama kali tercatat di Republik Demokratik Kongo pada 1970-an.

"Kita seharusnya tidak terkejut melihat lebih banyak kasus dilaporkan di AS dalam beberapa hari mendatang," Raj Panjabi, Direktur Senior Gedung Putih untuk keamanan kesehatan dan pertahanan hayati, mengatakan dalam konferensi pers.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(esn)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More