KJRI Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban Penembakan di SD Texas
Rabu, 25 Mei 2022 - 15:21 WIB
JAKARTA - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Houstan memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan massal di sebuah Sekolah Dasar (SD) di Texas, Amerika Serikat (AS).
Sebanyak 19 anak-anak dan 2 guru tewas dalam aksi penembakan yang terjadi di Sekolah Robb Elementary School atau SD Uvalde, Texas. Pelaku sendiri tewas ditembak oleh aparat keamanan.
"Dalam kejadian tersebut tidak terdapat korban WNI ," kata Kementerian Luar Negeri dalam pesan singkatnya, Rabu (25/5/2022).
Menurut Kementerian Luar Negeri, pihak KJRI Houston telah mengeluarkan imbauan kepada WNI untuk berhati-hati, meningkatkan kewaspadaan, dan segera melaporkan situasi darurat ke aparat keamanan setempat dan Perwakilan RI.
"KJRI Houston mencatat terdapat sekitar 10 ribu WNI yang menetap di Texas. 50 diantaranya tinggal di wilayah San Antonio," demikian keterangan Kementerian Luar Negeri.
Penembakan ini adalah yang paling mematikan di sebuah sekolah AS sejak seorang pria bersenjata menewaskan 26 orang, termasuk 20 anak-anak, di Sekolah Dasar Sandy Hook, Connecticut pada Desember 2012. Pada tahun 2018, seorang mantan siswa di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida, menewaskan 17 orang. mahasiswa dan staf.
Penembakan massal ini terjadi 10 hari setelah peristiwa serupa di Buffalo, New York yang merenggut 10 nyawa.
Sebanyak 19 anak-anak dan 2 guru tewas dalam aksi penembakan yang terjadi di Sekolah Robb Elementary School atau SD Uvalde, Texas. Pelaku sendiri tewas ditembak oleh aparat keamanan.
"Dalam kejadian tersebut tidak terdapat korban WNI ," kata Kementerian Luar Negeri dalam pesan singkatnya, Rabu (25/5/2022).
Menurut Kementerian Luar Negeri, pihak KJRI Houston telah mengeluarkan imbauan kepada WNI untuk berhati-hati, meningkatkan kewaspadaan, dan segera melaporkan situasi darurat ke aparat keamanan setempat dan Perwakilan RI.
"KJRI Houston mencatat terdapat sekitar 10 ribu WNI yang menetap di Texas. 50 diantaranya tinggal di wilayah San Antonio," demikian keterangan Kementerian Luar Negeri.
Penembakan ini adalah yang paling mematikan di sebuah sekolah AS sejak seorang pria bersenjata menewaskan 26 orang, termasuk 20 anak-anak, di Sekolah Dasar Sandy Hook, Connecticut pada Desember 2012. Pada tahun 2018, seorang mantan siswa di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida, menewaskan 17 orang. mahasiswa dan staf.
Penembakan massal ini terjadi 10 hari setelah peristiwa serupa di Buffalo, New York yang merenggut 10 nyawa.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda