Lithuania Serukan Koalisi Angkatan Laut untuk Kawal Gandum Ukraina
Selasa, 24 Mei 2022 - 21:30 WIB
“Sangat penting bagi kami untuk menunjukkan kepada negara-negara yang rentan bahwa kami siap untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memberi makan dunia,” imbuhnya.
Landsbergis mengatakan dia percaya bahwa dalam upaya ini kapal atau pesawat militer atau keduanya akan digunakan untuk memastikan bahwa pasokan biji-bijian dapat meninggalkan Odessa dengan aman dan mencapai Bosphorus tanpa campur tangan Rusia.
Namun, dia mengakui bahwa melaksanakan rencana semacam itu akan memerlukan pembatasa di beberapa daerah dan mendapatkan persetujuan dari Turki, yang mengontrol pintu masuk ke Laut Hitam dan dapat melihat operasi pengawalan sebagai peningkatan.
Menurut The Guardian, setelah pertemuan itu, Truss mengatakan Inggris akan bersedia menyediakan kapalnya untuk misi pengawalan jika masalah yang diangkat oleh Landsbergis diselesaikan.
"Apa yang perlu kita lakukan adalah menangani masalah ketahanan pangan global ini dan Inggris sedang mengerjakan solusi mendesak untuk mengeluarkan biji-bijian dari Ukraina," katanya seperti dikutip oleh surat kabar yang berbasis di Inggris itu.
Menurut Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dengan Rusia dan Ukraina menyumbang sekitar 30% dari ekspor gandum global, konflik antara kedua tetangga telah menempatkan dunia di ambang badai kelaparan dan kehancuran sistem pangan global.
Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov setuju dengan kekhawatiran Guterres pada hari Senin, mengatakan "itu benar," sambil bersikeras Rusia bukan sumber masalah yang menyebabkan ancaman kelaparan dunia.
"Sumber masalah ini adalah mereka yang menjatuhkan sanksi, dan sanksi itu sendiri," kata Peskov.
Dia mengatakan pasukan Ukraina telah menanam ranjau laut di Laut Hitam, membuat pengiriman di daerah itu “hampir tidak mungkin.”
Landsbergis mengatakan dia percaya bahwa dalam upaya ini kapal atau pesawat militer atau keduanya akan digunakan untuk memastikan bahwa pasokan biji-bijian dapat meninggalkan Odessa dengan aman dan mencapai Bosphorus tanpa campur tangan Rusia.
Namun, dia mengakui bahwa melaksanakan rencana semacam itu akan memerlukan pembatasa di beberapa daerah dan mendapatkan persetujuan dari Turki, yang mengontrol pintu masuk ke Laut Hitam dan dapat melihat operasi pengawalan sebagai peningkatan.
Menurut The Guardian, setelah pertemuan itu, Truss mengatakan Inggris akan bersedia menyediakan kapalnya untuk misi pengawalan jika masalah yang diangkat oleh Landsbergis diselesaikan.
"Apa yang perlu kita lakukan adalah menangani masalah ketahanan pangan global ini dan Inggris sedang mengerjakan solusi mendesak untuk mengeluarkan biji-bijian dari Ukraina," katanya seperti dikutip oleh surat kabar yang berbasis di Inggris itu.
Menurut Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dengan Rusia dan Ukraina menyumbang sekitar 30% dari ekspor gandum global, konflik antara kedua tetangga telah menempatkan dunia di ambang badai kelaparan dan kehancuran sistem pangan global.
Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov setuju dengan kekhawatiran Guterres pada hari Senin, mengatakan "itu benar," sambil bersikeras Rusia bukan sumber masalah yang menyebabkan ancaman kelaparan dunia.
"Sumber masalah ini adalah mereka yang menjatuhkan sanksi, dan sanksi itu sendiri," kata Peskov.
Dia mengatakan pasukan Ukraina telah menanam ranjau laut di Laut Hitam, membuat pengiriman di daerah itu “hampir tidak mungkin.”
tulis komentar anda