Tentara Rusia Ini Dihukum Penjara Seumur Hidup oleh Ukraina
Selasa, 24 Mei 2022 - 11:01 WIB
Lembaga Rusia saat ini tidak dapat melakukan kegiatan mereka di Ukraina, menurut Peskov.
“Tetapi ini tidak berarti kami tidak akan mempertimbangkan kemungkinan melanjutkan upaya (untuk membantu prajurit) melalui saluran lain,” ujar dia.
Sejak awal konflik, Rusia bersikeras militernya tidak menargetkan warga sipil, dan hanya menyerang pasukan Ukraina dan infrastruktur militer.
Moskow sendiri telah meluncurkan banyak kasus kriminal terhadap anggota militer Ukraina atas penganiayaan tawanan perang Rusia, penembakan daerah permukiman di Donbass dan di dalam Rusia, serta pelanggaran lainnya.
Rusia melancarkan serangan terhadap Ukraina pada akhir Februari, menyusul kegagalan Kiev menerapkan ketentuan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan Moskow atas kemerdekaan republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
“Tetapi ini tidak berarti kami tidak akan mempertimbangkan kemungkinan melanjutkan upaya (untuk membantu prajurit) melalui saluran lain,” ujar dia.
Sejak awal konflik, Rusia bersikeras militernya tidak menargetkan warga sipil, dan hanya menyerang pasukan Ukraina dan infrastruktur militer.
Moskow sendiri telah meluncurkan banyak kasus kriminal terhadap anggota militer Ukraina atas penganiayaan tawanan perang Rusia, penembakan daerah permukiman di Donbass dan di dalam Rusia, serta pelanggaran lainnya.
Rusia melancarkan serangan terhadap Ukraina pada akhir Februari, menyusul kegagalan Kiev menerapkan ketentuan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan Moskow atas kemerdekaan republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
(sya)
tulis komentar anda