Salahkan Barat, Putri Putin Bela Ayahnya dalam Perang Ukraina
Sabtu, 21 Mei 2022 - 11:11 WIB
MOSKOW - Putri sulung Presiden Vladimir Putin , Maria Vorontsova, telah membela perang Rusia di Ukraina .
Dia menyalahkan Barat yang dia sebut selalu melakukan segala cara untuk membuat Rusia gagal sebagai sebuah negara.
Vorontsova mengecam para pengkritiknya dalam pesan online.
Vorontsova (37), putri tertua pemimpin Kremlin dari pernikahan pertamanya, telah diidentifikasi sebagai "Maria V" di aplikasi media sosial Telegram.
Tangkapan layar komentar Vorontsova diterbitkan oleh Dmitry Kolezev, pemimpin redaksi Republic, sebuah outlet media independen Rusia.
Sementara Kolezev mengatakan dia tidak memiliki konfirmasi 100 persen bahwa pengguna akun Telegram itu adalah putri Putin, namun sumber di grup obrolan mengatakan kepadanya bahwa itu memang putri presiden Rusia.
Dalam pesan online, akun "Maria V" menulis; "Barat selalu melakukan segala kemungkinan untuk memastikan Rusia gagal sebagai sebuah negara dan akan terus melakukannya."
Kolezev, seperti dikutip The Mirror, Sabtu (21/5/2022), mengatakan Vorontsova secara umum tampaknya mendukung narasi Kremlin bahwa Rusia bukanlah agresor, tetapi korban, dan dipaksa untuk membela diri.
Dia menyalahkan Barat yang dia sebut selalu melakukan segala cara untuk membuat Rusia gagal sebagai sebuah negara.
Vorontsova mengecam para pengkritiknya dalam pesan online.
Vorontsova (37), putri tertua pemimpin Kremlin dari pernikahan pertamanya, telah diidentifikasi sebagai "Maria V" di aplikasi media sosial Telegram.
Tangkapan layar komentar Vorontsova diterbitkan oleh Dmitry Kolezev, pemimpin redaksi Republic, sebuah outlet media independen Rusia.
Sementara Kolezev mengatakan dia tidak memiliki konfirmasi 100 persen bahwa pengguna akun Telegram itu adalah putri Putin, namun sumber di grup obrolan mengatakan kepadanya bahwa itu memang putri presiden Rusia.
Dalam pesan online, akun "Maria V" menulis; "Barat selalu melakukan segala kemungkinan untuk memastikan Rusia gagal sebagai sebuah negara dan akan terus melakukannya."
Kolezev, seperti dikutip The Mirror, Sabtu (21/5/2022), mengatakan Vorontsova secara umum tampaknya mendukung narasi Kremlin bahwa Rusia bukanlah agresor, tetapi korban, dan dipaksa untuk membela diri.
tulis komentar anda