Demi Ukraina, AS Pertimbangkan Sejumlah Tawaran ke Belarusia
Sabtu, 21 Mei 2022 - 02:01 WIB
Washington dilaporkan ingin untuk sementara mencabut sanksi untuk meningkatkan pasokan pupuk di pasar dunia, dan untuk memberi insentif kepada Minsk karena membantu Barat mengangkut gandum Ukraina. Pengiriman akan menuju ke pelabuhan Klaipeda di Lituania.
Jalur pelayaran Ukraina terputus karena serangan militer Rusia, yang dimulai pada Februari.
AS menuduh Moskow menyebabkan kekurangan pangan global melalui blokade angkatan lautnya di Laut Hitam.
AS ingin Rusia mengizinkan kapal kargo menggunakan pelabuhan Odessa yang dikuasai Kiev untuk mengekspor cadangan biji-bijian.
Rusia membantah tuduhan itu, dengan mengatakan kelangkaan itu diprediksi bertahun-tahun lalu karena efek pandemi Covid-19 dan gangguan rantai pasokan yang disebabkan lockdown.
“Negara-negara Barat memperburuk keadaan dengan sanksi mereka terhadap Rusia dan sekutunya Belarusia,” papar pejabat Rusia.
Menurut Rusia, Barat mencegah negara-negara lain membeli bahan bakar, pupuk, dan produk makanan Moskow yang semuanya mempengaruhi pasokan makanan global.
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev yang menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan, menyebut kebijakan Barat yang menargetkan Rusia sebagai "kretinisme kosmik" pada Kamis.
“‘Sanksi dari neraka’ itu tidak bernilai sepeser pun dalam hal-hal penting. Pasokan energi untuk memanaskan rumah. Makanan untuk memberi makan orang-orang. Jutaan warga yang sangat menginginkan satu hal dari para politisi mereka: Kesempatan untuk hidup normal, tenang, dan sejahtera,” ujar dia.
“Sanksi menghalangi itu. Seperti halnya ekspansi NATO. Dan kesibukan itu dengan pembayaran utang dan hal-hal lain,” ujar dia, mengacu pada beberapa poin pertikaian antara Rusia dan Barat.
Jalur pelayaran Ukraina terputus karena serangan militer Rusia, yang dimulai pada Februari.
AS menuduh Moskow menyebabkan kekurangan pangan global melalui blokade angkatan lautnya di Laut Hitam.
AS ingin Rusia mengizinkan kapal kargo menggunakan pelabuhan Odessa yang dikuasai Kiev untuk mengekspor cadangan biji-bijian.
Rusia membantah tuduhan itu, dengan mengatakan kelangkaan itu diprediksi bertahun-tahun lalu karena efek pandemi Covid-19 dan gangguan rantai pasokan yang disebabkan lockdown.
“Negara-negara Barat memperburuk keadaan dengan sanksi mereka terhadap Rusia dan sekutunya Belarusia,” papar pejabat Rusia.
Menurut Rusia, Barat mencegah negara-negara lain membeli bahan bakar, pupuk, dan produk makanan Moskow yang semuanya mempengaruhi pasokan makanan global.
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev yang menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan, menyebut kebijakan Barat yang menargetkan Rusia sebagai "kretinisme kosmik" pada Kamis.
“‘Sanksi dari neraka’ itu tidak bernilai sepeser pun dalam hal-hal penting. Pasokan energi untuk memanaskan rumah. Makanan untuk memberi makan orang-orang. Jutaan warga yang sangat menginginkan satu hal dari para politisi mereka: Kesempatan untuk hidup normal, tenang, dan sejahtera,” ujar dia.
“Sanksi menghalangi itu. Seperti halnya ekspansi NATO. Dan kesibukan itu dengan pembayaran utang dan hal-hal lain,” ujar dia, mengacu pada beberapa poin pertikaian antara Rusia dan Barat.
tulis komentar anda