Pengacara Minta Pengadilan Kejahatan Perang Ukraina Bebaskan Tentara Rusia
Jum'at, 20 Mei 2022 - 20:02 WIB
KIEV - Pengacara untuk tentara Rusia pertama yang diadili di Ukraina mengatakan dalam argumen penutup pada hari Jumat (20/5/2022) bahwa kliennya tidak bersalah atas pembunuhan berencana dan kejahatan perang.
Tentara Rusia, Vadim Shishimarin (21), sebelumnya telah mengaku di sebuah pengadilan di Kiev bahwa dia membunuh seorang warga sipil berusia 62 tahun pada tahap awal invasi Moskow ke Ukraina.
“Dengan mempertimbangkan bukti dan kesaksian, saya yakin Shishimarin tidak bersalah atas kejahatan yang dituduhkan kepadanya,” kata pengacaranya, Viktor Ovsyannikov, kepada pengadilan.
"Saya meminta Anda untuk membebaskan klien saya."
Jaksa pada minggu ini menuntut hukuman seumur hidup untuk Shishimarin karena membunuh warga sipil Oleksandr Shelipov di desa Chupakhivka di timur laut Ukraina beberapa hari setelah tank Rusia memasuki Ukraina.
Shishimarin, seorang sersan Rusia asal Irkutsk, Siberia, mengatakan kepada pengadilan pada hari Jumat bahwa dia benar-benar menyesal atas apa yang telah dia lakukan.
“Saya gugup tentang apa yang sedang terjadi. Saya tidak ingin membunuh,” katanya, berdiri di kotak kaca, mengenakan hoodie abu-abu dan biru.
Persidangan bersejarah itu diperkirakan akan menjatuhkan vonis terhadap tentara Rusia itu pada Senin depan.
Tentara Rusia, Vadim Shishimarin (21), sebelumnya telah mengaku di sebuah pengadilan di Kiev bahwa dia membunuh seorang warga sipil berusia 62 tahun pada tahap awal invasi Moskow ke Ukraina.
“Dengan mempertimbangkan bukti dan kesaksian, saya yakin Shishimarin tidak bersalah atas kejahatan yang dituduhkan kepadanya,” kata pengacaranya, Viktor Ovsyannikov, kepada pengadilan.
"Saya meminta Anda untuk membebaskan klien saya."
Jaksa pada minggu ini menuntut hukuman seumur hidup untuk Shishimarin karena membunuh warga sipil Oleksandr Shelipov di desa Chupakhivka di timur laut Ukraina beberapa hari setelah tank Rusia memasuki Ukraina.
Baca Juga
Shishimarin, seorang sersan Rusia asal Irkutsk, Siberia, mengatakan kepada pengadilan pada hari Jumat bahwa dia benar-benar menyesal atas apa yang telah dia lakukan.
“Saya gugup tentang apa yang sedang terjadi. Saya tidak ingin membunuh,” katanya, berdiri di kotak kaca, mengenakan hoodie abu-abu dan biru.
Persidangan bersejarah itu diperkirakan akan menjatuhkan vonis terhadap tentara Rusia itu pada Senin depan.
tulis komentar anda