Erdogan Akan Blokir Permohonan Anggota NATO Finlandia dan Swedia
Kamis, 19 Mei 2022 - 03:16 WIB
ANKARA - Turki memblokir langkah prosedural untuk mempercepat permohonan Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan NATO dan menyajikan daftar kekhawatiran kepada sekutunya.
Turki meminta waktu untuk menyelesaikan masalahnya dengan kedua negara Nordik itu dan menegaskan kembali keprihatinannya tentang dukungan mereka untuk kelompok Kurdi serta pembatasan penjualan senjata terhadap Turki.
“Kami adalah salah satu negara yang paling banyak memberikan dukungan untuk kegiatan aliansi, tetapi ini tidak berarti bahwa kami tanpa ragu akan mengatakan 'ya' untuk setiap proposal yang diajukan kepada kami," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kepada anggota partainya.
“Ekspansi NATO sangat berarti bagi kami, sebanding dengan rasa hormat yang ditunjukkan pada kepekaan kami,” imbuhnya seperti dikutip dari Washington Examanier, Jumat (19/5/2022).
Erdogan mengisyaratkan keengganan untuk menerima Finlandia dan Swedia ke dalam aliansi militer pekan lalu setelah keduanya dengan jelas memberikan sinyal untuk bergabung. Banyak diplomat percaya Turki pada akhirnya akan menerimanya.
Turki sendiri belum secara terbuka berkomitmen untuk memblokir aksesi kedua negara Nordik ke aliansi, tetapi dengan memblokir pemungutan suara prosedural untuk melanjutkan aplikasi mereka, Ankara memperlambat prosesnya.
Erdogan mengecam kedua negara atas pembatasan penjualan senjata pada 2019 sebagai respons atas serangan Ankara terhadap pejuang Kurdi di Suriah. Dia juga menyoroti dukungan kedua negara itu terhadap kelompok-kelompok Kurdi yang dia anggap sebagai "organisasi teroris."
Turki meminta waktu untuk menyelesaikan masalahnya dengan kedua negara Nordik itu dan menegaskan kembali keprihatinannya tentang dukungan mereka untuk kelompok Kurdi serta pembatasan penjualan senjata terhadap Turki.
“Kami adalah salah satu negara yang paling banyak memberikan dukungan untuk kegiatan aliansi, tetapi ini tidak berarti bahwa kami tanpa ragu akan mengatakan 'ya' untuk setiap proposal yang diajukan kepada kami," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kepada anggota partainya.
“Ekspansi NATO sangat berarti bagi kami, sebanding dengan rasa hormat yang ditunjukkan pada kepekaan kami,” imbuhnya seperti dikutip dari Washington Examanier, Jumat (19/5/2022).
Erdogan mengisyaratkan keengganan untuk menerima Finlandia dan Swedia ke dalam aliansi militer pekan lalu setelah keduanya dengan jelas memberikan sinyal untuk bergabung. Banyak diplomat percaya Turki pada akhirnya akan menerimanya.
Turki sendiri belum secara terbuka berkomitmen untuk memblokir aksesi kedua negara Nordik ke aliansi, tetapi dengan memblokir pemungutan suara prosedural untuk melanjutkan aplikasi mereka, Ankara memperlambat prosesnya.
Erdogan mengecam kedua negara atas pembatasan penjualan senjata pada 2019 sebagai respons atas serangan Ankara terhadap pejuang Kurdi di Suriah. Dia juga menyoroti dukungan kedua negara itu terhadap kelompok-kelompok Kurdi yang dia anggap sebagai "organisasi teroris."
tulis komentar anda