Rusia Klaim Senjata Lasernya Bisa Butakan Satelit Pengintai

Rabu, 18 Mei 2022 - 19:40 WIB
Rusia Klaim Senjata Lasernya Bisa Butakan Satelit Pengintai. FOTO/TASS
MOSKOW - Rusia menggembar-gemborkan senjata laser generasi barunya, termasuk sistem laser bergerak yang pertama kali diumumkan oleh Presiden Vladimir Putin pada 2018. Menurut Moskow, sistem laser ini yang telah dikembangkan ini dapat membutakan satelit yang mengorbit dan menghancurkan pesawat tak berawak.

Putin pada 2018 meluncurkan serangkaian senjata baru termasuk rudal balistik antarbenua baru, hulu ledak nuklir kecil yang dapat dipasang pada rudal jelajah, drone nuklir bawah air, senjata supersonik, dan senjata laser.



Sedikit yang diketahui tentang apa sebenarnya senjata laser, yang diberi nama Peresvet, yang berasal dari nama seorang biksu prajurit Ortodoks abad pertengahan, Alexander Peresvet yang tewas dalam pertempuran fana. Putin memberikan beberapa detail pada tahun 2018 dan detail lasernya adalah rahasia.

Yury Borisov, Wakil Perdana Menteri Rusia yang bertanggung jawab atas pengembangan militer, mengatakan pada sebuah konferensi di Moskow, bahwa Peresvet sudah digunakan secara luas dan dapat membutakan satelit hingga 1.500 km di atas Bumi.



Dia mengutip sebuah tes pada hari Selasa yang katanya telah membakar drone sejauh 5 km dalam waktu lima detik. Reuters tidak dapat secara independen mengkonfirmasi tes tersebut.

Baca Juga: AS: Rusia Kerahkan Senjata Laser untuk Butakan Satelit Kami
“Ini sudah dipasok massal ke pasukan (rudal), dan itu dapat membutakan semua sistem pengintaian satelit dari kemungkinan musuh di orbit hingga 1.500 km, melumpuhkan mereka selama penerbangan karena penggunaan radiasi laser,” kata Borisov, seperti dikutip dari Reuters.

"Tapi itu, katakanlah, hari ini, atau bahkan dalam beberapa hal kemarin: fisikawan kita sekarang telah menciptakan, dan secara praktis diproduksi secara massal, sistem laser yang lebih kuat dengan urutan besarnya yang dapat menimbulkan kerusakan termal pada berbagai peralatan," lanjutnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More