China Nyatakan Vaksin COVID-19 Siap pada September
Sabtu, 25 April 2020 - 12:56 WIB
Kota di China yang lockdown adalah Harbin. Ada sekitar 70 kasus infeksi COVID-19 di kota itu yang dikaitkan dengan seorang pelajar berusia 22 tahun yang secara tidak sadar menyebarkan virus setelah kembali dari New York.
Sementara itu para peneliti di University of Oxford memulai uji coba vaksin COVID-19 pada manusia pada hari Kamis, dan Imperial College akan segera memulai dua uji klinis.
Sarah Gilbert, seorang profesor vaksinologi yang memimpin proyek Oxford, sebelumnya mengatakan dia 80 persen percaya diri upaya timnya akan terbukti efektif pada musim gugur.
Lebih dari 800 sukarelawan akan mengambil bagian dalam uji coba selama beberapa minggu mendatang.
Menteri Kesehatan Matt Hancock telah berjanji menggelontorkan £20 juta untuk upaya University of Oxford dan £22,5 juta lainnya untuk tim Imperial College.
Hancock mengatakan Inggris akan melempar semua yang dimiliki untuk mengembangkan vaksin dan unggul di depan dari upaya penelitian global. "Kami telah menempatkan lebih banyak uang daripada negara lain dalam pencarian global untuk vaksin dan, untuk semua upaya di seluruh dunia, dua pengembangan vaksin terkemuka sedang berlangsung di sini, di Oxford dan Imperial," katanya.
Beberapa uji coba vaksin kepada manusia juga sedang dilakukan di Amerika Serikat. Perusahaan Moderna dan Inovio telah memulai uji coba, ketika beberapa kelompok penelitian lain telah menyatakan minat untuk meluncurkan uji coba dalam beberapa minggu mendatang.
Lihat Juga: 7 Negara yang Melegalkan Poliandri, Ada yang Menikahi Anak Sulung Laki-Laki dalam Keluarga
Sementara itu para peneliti di University of Oxford memulai uji coba vaksin COVID-19 pada manusia pada hari Kamis, dan Imperial College akan segera memulai dua uji klinis.
Sarah Gilbert, seorang profesor vaksinologi yang memimpin proyek Oxford, sebelumnya mengatakan dia 80 persen percaya diri upaya timnya akan terbukti efektif pada musim gugur.
Lebih dari 800 sukarelawan akan mengambil bagian dalam uji coba selama beberapa minggu mendatang.
Menteri Kesehatan Matt Hancock telah berjanji menggelontorkan £20 juta untuk upaya University of Oxford dan £22,5 juta lainnya untuk tim Imperial College.
Hancock mengatakan Inggris akan melempar semua yang dimiliki untuk mengembangkan vaksin dan unggul di depan dari upaya penelitian global. "Kami telah menempatkan lebih banyak uang daripada negara lain dalam pencarian global untuk vaksin dan, untuk semua upaya di seluruh dunia, dua pengembangan vaksin terkemuka sedang berlangsung di sini, di Oxford dan Imperial," katanya.
Beberapa uji coba vaksin kepada manusia juga sedang dilakukan di Amerika Serikat. Perusahaan Moderna dan Inovio telah memulai uji coba, ketika beberapa kelompok penelitian lain telah menyatakan minat untuk meluncurkan uji coba dalam beberapa minggu mendatang.
Lihat Juga: 7 Negara yang Melegalkan Poliandri, Ada yang Menikahi Anak Sulung Laki-Laki dalam Keluarga
(min)
tulis komentar anda