China Nyatakan Vaksin COVID-19 Siap pada September
Sabtu, 25 April 2020 - 12:56 WIB
BEIJING - Otoritas kesehatan China menyatakan vaksin untuk virus corona jenis baru, COVID-19, siap diberikan kepada petugas kesehatan pada bulan September mendatang. Sedangkan untuk umum baru akan tersedia awal tahun depan.
Pengumuman itu disampaikan Kepala Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) China, Dr Gao Fu. Menurutnya, penggunaan "darurat" vaksin tersebut paling cepat bulan September. Ini berarti vaksin dapat dikembangkan pada waktunya untuk melawan gelombang kedua infeksi COVID-19.
Pengumuman muncul ketika ilmuwan di seluruh dunia berlomba untuk menemukan inokulasi yang efektif terhadap COVID-19, yang secara luas dilihat sebagai satu-satunya cara jangka panjang untuk membendung virus tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan akan membutuhkan waktu 18 bulan untuk menemukan vaksin COVID-19.
Dr Gao, yang juga seorang ahli virologi terkemuka, seperti dikutip South China Morning Post, Sabtu (25/4/2020), mengatakan China dapat mulai meluncurkan satu sebelum akhir tahun.
Jika percobaan berhasil, vaksin pada tahap awal akan diberikan kepada petugas kesehatan dan baru bisa tersedia untuk umum awal tahun depan.
"Vaksin yang baru dikembangkan ini, yang masih dalam uji klinis fase dua atau fase tiga, dapat digunakan untuk beberapa kelompok orang, misalnya pekerja perawatan kesehatan," katanya kepada China Global Television Network (CGTN).
Pengumuman soal temuan vaksin ini merupakan yang pertama kalinya bagi China, yang telah menetapkan target waktu dalam upayanya mengembangkan vaksin untuk COVID-19. Virus itu kini telah menewaskan hampir 200.000 orang di seluruh dunia.
Gao mengatakan China telah memimpin upaya penelitian global dalam menemukan vaksin untuk COVID-19. Pengumumannya muncul setelah sebuah kota dengan sekitar 10 juta orang di China memberlakukan tindakan penguncian atau lockdown baru setelah ada lonjakan kasus infeksi COVID-19.
Pengumuman itu disampaikan Kepala Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) China, Dr Gao Fu. Menurutnya, penggunaan "darurat" vaksin tersebut paling cepat bulan September. Ini berarti vaksin dapat dikembangkan pada waktunya untuk melawan gelombang kedua infeksi COVID-19.
Pengumuman muncul ketika ilmuwan di seluruh dunia berlomba untuk menemukan inokulasi yang efektif terhadap COVID-19, yang secara luas dilihat sebagai satu-satunya cara jangka panjang untuk membendung virus tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan akan membutuhkan waktu 18 bulan untuk menemukan vaksin COVID-19.
Dr Gao, yang juga seorang ahli virologi terkemuka, seperti dikutip South China Morning Post, Sabtu (25/4/2020), mengatakan China dapat mulai meluncurkan satu sebelum akhir tahun.
Jika percobaan berhasil, vaksin pada tahap awal akan diberikan kepada petugas kesehatan dan baru bisa tersedia untuk umum awal tahun depan.
"Vaksin yang baru dikembangkan ini, yang masih dalam uji klinis fase dua atau fase tiga, dapat digunakan untuk beberapa kelompok orang, misalnya pekerja perawatan kesehatan," katanya kepada China Global Television Network (CGTN).
Pengumuman soal temuan vaksin ini merupakan yang pertama kalinya bagi China, yang telah menetapkan target waktu dalam upayanya mengembangkan vaksin untuk COVID-19. Virus itu kini telah menewaskan hampir 200.000 orang di seluruh dunia.
Gao mengatakan China telah memimpin upaya penelitian global dalam menemukan vaksin untuk COVID-19. Pengumumannya muncul setelah sebuah kota dengan sekitar 10 juta orang di China memberlakukan tindakan penguncian atau lockdown baru setelah ada lonjakan kasus infeksi COVID-19.
tulis komentar anda