Dewan Keamanan PBB Kutuk Pembunuhan Jurnalis Shireen Abu Akleh
Minggu, 15 Mei 2022 - 11:12 WIB
NEW YORK - Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengutuk pembunuhan jurnalis Al Jazeera kelahiran Palestina-Amerika Shireen Abu Akleh ketika dia meliput serangan tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Dalam pernyataan suara bulat yang jarang terjadi, Dewan Keamanan PBB juga menyerukan penyelidikan segera, menyeluruh, transparan dan tidak memihak atas pembunuhannya.
Menurut diplomat yang berbicara dengan syarat anonim, negosiasi pernyataan itu sangat sulit.
Menurut sumber diplomatik dan versi berbeda dari pernyataan yang diperoleh Agence France-Presse selama diskusi China berhasil mendorong Amerika Serikat (AS) untuk menghapus paragraf yang mencela pelanggaran yang dilakukan terhadap media di seluruh dunia, membela kebebasan mereka dan mendesak perlindungan mereka saat meliput operasi militer.
Teks terakhir hanya mengatakan wartawan harus dilindungi sebagai warga sipil dan tidak menyebutkan kekerasan selama pemakaman Abu Akleh pada hari Jumat. Pada hari Sabtu, kepala polisi Israel memerintahkan penyelidikan atas tindakan petugas selama proses pemakaman Abu Akleh.
"Komisaris polisi Israel, berkoordinasi dengan menteri keamanan publik, telah menginstruksikan agar penyelidikan dilakukan atas insiden tersebut," kata polisi dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (15/5/2022).
Sebelumnya, AS mengatakan sangat terganggu melihat gambar polisi Israel mengganggu prosesi pemakaman Abu Akleh.
“Setiap keluarga berhak untuk dapat merebahkan orang yang mereka cintai untuk beristirahat dengan cara yang bermartabat dan tanpa hambatan,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Dalam pernyataan suara bulat yang jarang terjadi, Dewan Keamanan PBB juga menyerukan penyelidikan segera, menyeluruh, transparan dan tidak memihak atas pembunuhannya.
Menurut diplomat yang berbicara dengan syarat anonim, negosiasi pernyataan itu sangat sulit.
Menurut sumber diplomatik dan versi berbeda dari pernyataan yang diperoleh Agence France-Presse selama diskusi China berhasil mendorong Amerika Serikat (AS) untuk menghapus paragraf yang mencela pelanggaran yang dilakukan terhadap media di seluruh dunia, membela kebebasan mereka dan mendesak perlindungan mereka saat meliput operasi militer.
Teks terakhir hanya mengatakan wartawan harus dilindungi sebagai warga sipil dan tidak menyebutkan kekerasan selama pemakaman Abu Akleh pada hari Jumat. Pada hari Sabtu, kepala polisi Israel memerintahkan penyelidikan atas tindakan petugas selama proses pemakaman Abu Akleh.
"Komisaris polisi Israel, berkoordinasi dengan menteri keamanan publik, telah menginstruksikan agar penyelidikan dilakukan atas insiden tersebut," kata polisi dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (15/5/2022).
Sebelumnya, AS mengatakan sangat terganggu melihat gambar polisi Israel mengganggu prosesi pemakaman Abu Akleh.
“Setiap keluarga berhak untuk dapat merebahkan orang yang mereka cintai untuk beristirahat dengan cara yang bermartabat dan tanpa hambatan,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
tulis komentar anda