Media Inggris Ramai-ramai Beritakan Putin Sakit Kanker Darah, Benarkah?
Sabtu, 14 Mei 2022 - 06:05 WIB
LONDON - Sejumlah media Inggris ramai-ramai memberitakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah sakit kanker darah. Berita tersebut diklaim bersumber dari seorang oligarki Rusia yang memiliki hubungan dekat dengan Kremlin.
Oligarki tersebut, yang namanya dirahasiakan demi keselamatannya, dilaporkan telah direkam secara diam-diam pada pertengahan Maret ketika dia mengungkapkan penghinaannya atas invasi "gila" presiden Rusia ke Ukraina.
Dalam rekaman yang diperoleh New Lines Magazine, dia mengatakan: “[Putin] benar-benar menghancurkan ekonomi Rusia, ekonomi Ukraina, dan banyak ekonomi lainnya—benar-benar menghancurkan [mereka]."
"Masalahnya ada di kepalanya. Satu orang gila bisa membalikkan dunia," ujarnya.
Oligarki tersebut sebagai salah satu dari 200 orang terkaya Rusia dan saat ini tinggal di luar negeri.
Dia adalah bagian dari "lingkaran dekat 20 atau 30 orang" yang ditemui Putin dalam rangka pencaplokan ilegal semenanjung Crimea, Ukraina, pada 2014. Demikian disampaikan seorang mantan kepala keamanan Eropa kepada majalah tersebut, yang dilansir The Mirror, The Sun, Metro, Express dan Mail Online, Sabtu (14/5/2022).
Oligarki itu dilaporkan menghabiskan sebagian besar percakapan yang direkam selama 11 menit untuk bertanya kepada rekannya, seorang investor papan atas, bagaimana dia bisa melindungi investasinya di Eropa dari sanksi Barat.
Tapi dia melanjutkan untuk mengecam Putin karena kepura-puraan palsu mencoba menyingkirkan Ukraina dari "Nazi dan fasis", menambahkan, "Kita semua berharap dia mati karena kankernya atau kudeta internal."
Oligarki tersebut, yang namanya dirahasiakan demi keselamatannya, dilaporkan telah direkam secara diam-diam pada pertengahan Maret ketika dia mengungkapkan penghinaannya atas invasi "gila" presiden Rusia ke Ukraina.
Dalam rekaman yang diperoleh New Lines Magazine, dia mengatakan: “[Putin] benar-benar menghancurkan ekonomi Rusia, ekonomi Ukraina, dan banyak ekonomi lainnya—benar-benar menghancurkan [mereka]."
"Masalahnya ada di kepalanya. Satu orang gila bisa membalikkan dunia," ujarnya.
Oligarki tersebut sebagai salah satu dari 200 orang terkaya Rusia dan saat ini tinggal di luar negeri.
Dia adalah bagian dari "lingkaran dekat 20 atau 30 orang" yang ditemui Putin dalam rangka pencaplokan ilegal semenanjung Crimea, Ukraina, pada 2014. Demikian disampaikan seorang mantan kepala keamanan Eropa kepada majalah tersebut, yang dilansir The Mirror, The Sun, Metro, Express dan Mail Online, Sabtu (14/5/2022).
Oligarki itu dilaporkan menghabiskan sebagian besar percakapan yang direkam selama 11 menit untuk bertanya kepada rekannya, seorang investor papan atas, bagaimana dia bisa melindungi investasinya di Eropa dari sanksi Barat.
Tapi dia melanjutkan untuk mengecam Putin karena kepura-puraan palsu mencoba menyingkirkan Ukraina dari "Nazi dan fasis", menambahkan, "Kita semua berharap dia mati karena kankernya atau kudeta internal."
tulis komentar anda