Ukraina Tawarkan Tukar Tahanan Rusia dengan Pejuang Mariupol yang Terluka

Jum'at, 13 Mei 2022 - 06:24 WIB
Ukraina Tawarkan Tukar Tahanan Rusia dengan Pejuang Mariupol yang Terluka. FOTO/Reuters
MARIUPOL - Ukraina menawarkan untuk membebaskan tawanan perang Rusia dengan imbalan evakuasi yang aman dari para pejuang yang terluka parah yang terperangkap di dalam pabrik baja di kota Mariupol yang hancur.

Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk mengatakan pada Rabu (11/5/2022), bahwa negosiasi sedang berlangsung untuk membebaskan para pejuang yang terluka yang bersembunyi di benteng terakhir perlawanan Ukraina di Mariupol.





Menurutnya, ada pilihan yang berbeda, tetapi "tidak ada yang ideal." Seperti dilaporkan AP, usulan ini dilayangkan Ukraina saat Kyiv mulai mempersiapkan pengadilan kejahatan perang pertamanya terhadap seorang tentara Rusia yang ditangkap.

Tentara Rusia itu, Vadin Shyshimarin (21), dituduh terlibat dalam pembunuhan seorang warga sipil tak bersenjata berusia 62 tahun yang ditembak mati saat mengendarai sepeda pada Februari lalu, empat hari setelah perang. Shyshimarin, yang bertugas di unit tank, dituduh menembak melalui jendela mobil ke pria di desa timur laut Chupakhivka.

Jaksa Agung Ukraina, Iryna Venediktova mengatakan, tentara itu bisa dipenjara hingga 15 tahun. Dia tidak mengatakan kapan persidangannya akan dimulai. Kantor Venediktova mengatakan telah menyelidiki lebih dari 10.700 tuduhan kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Rusia dan telah mengidentifikasi lebih dari 600 tersangka.



Banyak kekejaman terungkap bulan lalu setelah pasukan Moskow membatalkan upaya mereka untuk merebut Kiev dan menarik diri dari sekitar ibukota, memperlihatkan kuburan massal dan jalan-jalan dan halaman yang dipenuhi mayat di kota-kota seperti Bucha. Penduduk menceritakan tentang pembunuhan, pembakaran, pemerkosaan, penyiksaan dan pemotongan.

Volodymyr Yavorskyy dari Pusat Kebebasan Sipil mengatakan kelompok hak asasi manusia Ukraina akan mengikuti persidangan Shyshimarin untuk melihat apakah itu adil. “Sangat sulit untuk mematuhi semua aturan, norma, dan netralitas proses pengadilan di masa perang,” katanya.

Sementara di medan perang, pejabat Ukraina mengatakan serangan roket Rusia menargetkan daerah sekitar Zaporizhzhia, menghancurkan infrastruktur yang tidak ditentukan. Kota di tenggara itu telah menjadi tempat perlindungan bagi warga sipil yang melarikan diri dari kota pelabuhan Mariupol yang hancur.

Pasukan Rusia terus menggempur pabrik baja di Mariupol, kata para pembelanya. Resimen Azov mengatakan di media sosial bahwa pasukan Rusia melakukan 38 serangan udara dalam 24 jam sebelumnya di halaman pabrik baja Azovstal.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More