Dubes China Sebut Pakta Keamanan Solomon Bukan Ancaman Bagi Australia
Kamis, 12 Mei 2022 - 15:18 WIB
Australia dan sekutunya termasuk Amerika Serikat (AS) khawatir pakta keamanan China-Solomon akan mengakibatkan berdirinya pangkalan angkatan laut China kurang dari 2.000 kilometer di lepas pantai timur laut Australia.
Perdana Menteri Solomon Manasseh Sogavare sendiri telah menyatakan bahwa tidak akan ada pangkalan militer China di negaranya dan China telah membantah mencari pijakan militer di pulau-pulau itu.
Ditanya apakah kebangkitan China harus dilihat sebagai ancaman bagi Australia, pemimpin oposisi Australia Anthony Albanese mengatakan kepada wartawan: “China telah mengubah sikapnya. Mereka lebih agresif di kawasan ini.”
“Kita perlu, dalam kata-kata pemerintahan (Presiden Joe) Biden, memiliki persaingan tanpa bencana,” kata Albanese.
Sementara itu menurut laporan media Menteri Luar Negeri China Wang Yi merencanakan perjalanan ke Kepulauan Solomon. Kementerian Luar Negeri China mengatakan tidak memiliki informasi untuk dirilis tentang perjalanan tersebut, dan kantor Sogavare tidak segera menanggapi permintaan komentar pada kunjungan Wang pada hari Kamis ini.
The Australian Financial Review melaporkan anggota parlemen oposisi Solomon dan ketua komite hubungan luar negeri parlemen, Peter Kenilorea, mengatakan kunjungan itu dapat dilakukan akhir pekan depan.
Kenilorea tidak segera membalas panggilan telepon dari The Associated Press pada hari Kamis.
Beberapa anggota parlemen senior pemerintah Australia telah menduga Beijing telah mengatur waktu pengumuman pakta pertahanan Solomon selama kampanye pemilu untuk melemahkan peluang koalisi yang berkuasa mempertahankan kekuasaan dalam pemilihan 21 Mei.
“Ini jelas provokatif, terutama selama kampanye pemilu, bahwa China telah membuat keputusan itu dan saya pikir kita perlu membuka mata lebar-lebar tentang apa yang terjadi di wilayah kita,” kata Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton, Rabu kemarin.
Perdana Menteri Solomon Manasseh Sogavare sendiri telah menyatakan bahwa tidak akan ada pangkalan militer China di negaranya dan China telah membantah mencari pijakan militer di pulau-pulau itu.
Ditanya apakah kebangkitan China harus dilihat sebagai ancaman bagi Australia, pemimpin oposisi Australia Anthony Albanese mengatakan kepada wartawan: “China telah mengubah sikapnya. Mereka lebih agresif di kawasan ini.”
“Kita perlu, dalam kata-kata pemerintahan (Presiden Joe) Biden, memiliki persaingan tanpa bencana,” kata Albanese.
Sementara itu menurut laporan media Menteri Luar Negeri China Wang Yi merencanakan perjalanan ke Kepulauan Solomon. Kementerian Luar Negeri China mengatakan tidak memiliki informasi untuk dirilis tentang perjalanan tersebut, dan kantor Sogavare tidak segera menanggapi permintaan komentar pada kunjungan Wang pada hari Kamis ini.
The Australian Financial Review melaporkan anggota parlemen oposisi Solomon dan ketua komite hubungan luar negeri parlemen, Peter Kenilorea, mengatakan kunjungan itu dapat dilakukan akhir pekan depan.
Kenilorea tidak segera membalas panggilan telepon dari The Associated Press pada hari Kamis.
Beberapa anggota parlemen senior pemerintah Australia telah menduga Beijing telah mengatur waktu pengumuman pakta pertahanan Solomon selama kampanye pemilu untuk melemahkan peluang koalisi yang berkuasa mempertahankan kekuasaan dalam pemilihan 21 Mei.
“Ini jelas provokatif, terutama selama kampanye pemilu, bahwa China telah membuat keputusan itu dan saya pikir kita perlu membuka mata lebar-lebar tentang apa yang terjadi di wilayah kita,” kata Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton, Rabu kemarin.
tulis komentar anda