Hamas Tolak Klaim Bennett tentang Kedaulatan Israel atas Yerusalem
Senin, 09 Mei 2022 - 21:01 WIB
JALUR GAZA - Hamas menolak pernyataan yang dibuat Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett yang mengklaim "kedaulatan" Israel atas Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.
Dalam pernyataan, anggota Biro Politik Hamas, Izzat Al Risheq, menegaskan, "Pernyataan ini merupakan pelanggaran mengerikan terhadap hak-hak suci Palestina dan pemeliharaan Masjid Al-Aqsa oleh Yordania dan mencerminkan pengabaian norma dan konvensi internasional."
"Kami menegaskan kembali bahwa pemerintah pendudukan Israel tidak memiliki hak atau kedaulatan atas Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa," ujar dia.
Dia melanjutkan, "Pernyataan Bennett tidak lebih dari upaya putus asa untuk memaksakan status quo baru yang pasti akan gagal."
Pemimpin Hamas menegaskan kembali, "Kedaulatan dan legitimasi atas sejarah Palestina adalah hak hanya rakyat Palestina, yang akan melindungi setiap inci dari tanah air mereka, di atas semua Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa."
Dia menekankan, “Palestina akan melanjutkan perlawanan komprehensif mereka sampai pembebasan, kembalinya dan pembentukan negara merdeka mereka dengan Yerusalem sebagai ibukotanya."
Dalam pernyataan, anggota Biro Politik Hamas, Izzat Al Risheq, menegaskan, "Pernyataan ini merupakan pelanggaran mengerikan terhadap hak-hak suci Palestina dan pemeliharaan Masjid Al-Aqsa oleh Yordania dan mencerminkan pengabaian norma dan konvensi internasional."
"Kami menegaskan kembali bahwa pemerintah pendudukan Israel tidak memiliki hak atau kedaulatan atas Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa," ujar dia.
Dia melanjutkan, "Pernyataan Bennett tidak lebih dari upaya putus asa untuk memaksakan status quo baru yang pasti akan gagal."
Pemimpin Hamas menegaskan kembali, "Kedaulatan dan legitimasi atas sejarah Palestina adalah hak hanya rakyat Palestina, yang akan melindungi setiap inci dari tanah air mereka, di atas semua Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa."
Dia menekankan, “Palestina akan melanjutkan perlawanan komprehensif mereka sampai pembebasan, kembalinya dan pembentukan negara merdeka mereka dengan Yerusalem sebagai ibukotanya."
(sya)
tulis komentar anda