Filipina Pilih Presiden Baru, Putra Diktator Marcos Dijagokan Menang
Senin, 09 Mei 2022 - 11:02 WIB
Persimpangan Jalan Lain
Kandidat lain yang mencari kursi kepresidenan termasuk legenda tinju Manny Pacquiao dan mantan pemulung jalanan yang berubah menjadi aktor; Francisco Domagoso.
Kepribadian daripada kebijakan biasanya mempengaruhi pilihan kandidat banyak orang, meskipun pembelian suara dan intimidasi juga merupakan masalah abadi dalam pemilu Filipina.
Tuduhan taktik kotor menodai minggu terakhir kampanye presiden yang pahit, ketika Marcos Junior memperingatkan kecurangan pemilihan sementara Robredo menuduhnya sebagai "pembohong".
Dalam pidato yang meriah di hadapan ratusan ribu pendukung pada hari Sabtu, Robredo menyatakan: “Kemenangan menanti kita".
Apapun hasilnya, bagaimanapun, lawan Marcos Junior telah bersumpah untuk mengejar upaya untuk membuatnya didiskualifikasi atas keyakinan pajak sebelumnya dan mengekstrak miliaran dolar dalam pajak real dari keluarganya.
“Ini persimpangan lain bagi kami,” kata Judy Taguiwalo (72), seorang aktivis anti-Marcos yang ditangkap dua kali dan disiksa selama darurat militer.
“Kita harus terus berdiri dan berjuang," ujarnya, seperti dikutip AFP.
Lihat Juga: Nasib Gembong Narkoba Mary Jane: Nyaris Dieksekusi di Era Jokowi, Dilepaskan di Era Prabowo
Kandidat lain yang mencari kursi kepresidenan termasuk legenda tinju Manny Pacquiao dan mantan pemulung jalanan yang berubah menjadi aktor; Francisco Domagoso.
Kepribadian daripada kebijakan biasanya mempengaruhi pilihan kandidat banyak orang, meskipun pembelian suara dan intimidasi juga merupakan masalah abadi dalam pemilu Filipina.
Tuduhan taktik kotor menodai minggu terakhir kampanye presiden yang pahit, ketika Marcos Junior memperingatkan kecurangan pemilihan sementara Robredo menuduhnya sebagai "pembohong".
Dalam pidato yang meriah di hadapan ratusan ribu pendukung pada hari Sabtu, Robredo menyatakan: “Kemenangan menanti kita".
Apapun hasilnya, bagaimanapun, lawan Marcos Junior telah bersumpah untuk mengejar upaya untuk membuatnya didiskualifikasi atas keyakinan pajak sebelumnya dan mengekstrak miliaran dolar dalam pajak real dari keluarganya.
“Ini persimpangan lain bagi kami,” kata Judy Taguiwalo (72), seorang aktivis anti-Marcos yang ditangkap dua kali dan disiksa selama darurat militer.
“Kita harus terus berdiri dan berjuang," ujarnya, seperti dikutip AFP.
Lihat Juga: Nasib Gembong Narkoba Mary Jane: Nyaris Dieksekusi di Era Jokowi, Dilepaskan di Era Prabowo
(min)
tulis komentar anda