Gembong Narkoba Paling Berbahaya di Dunia Diekstradisi ke AS
Kamis, 05 Mei 2022 - 23:07 WIB
BOGOTA - Gembong narkoba , pembunuh dan panglima perang kartel narkoba Kolombia Dairo Antonio Usuga, juga dikenal sebagai 'Otoniel', diekstradisi ke Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu untuk menjalani hukumannya karena perdagangan narkoba. Langkah itu dilakukan meskipun ada keberatan dari para korbannya.
“Saya ingin melaporkan bahwa Dairo Antonio Usuga alias 'Otoniel' diekstradisi; pengedar narkoba paling berbahaya di dunia, pembunuh pemimpin sosial dan petugas polisi, penyalahguna anak-anak dan remaja," kata Presiden Kolombia Ivan Duque mengkonfirmasi di Twitter.
"Hari ini, legalitas, supremasi hukum, kekuatan publik dan keadilan menang,” sambungnya seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (5/5/2022).
Namun, anggota keluarga korban Otoniel tidak setuju dengan presiden. Sebelum ekstradisi, mereka memohon agar penjahat terkenal itu tetap di Kolombia sehingga dia bisa diadili atas kejahatan terhadap kemanusiaan di pengadilan negara tersebut.
Presiden Duque berpendapat bahwa pengedar narkoba itu masih akan diadili di Kolombia.
"Penjahat ini diekstradisi untuk menjalani hukuman perdagangan narkoba di Amerika Serikat," jelasnya.
"Tapi saya ingin menjelaskan bahwa begitu dia disidang, dia akan kembali ke Kolombia untuk membayar kejahatan yang dilakukan terhadap negara kita," imbuhnya.
Setelah perburuan selama tujuh tahun, Otoniel akhirnya ditangkap di dekat perbatasan dengan Panama pada bulan Oktober lalu. Operasi tersebut melibatkan 500 tentara dan 22 helikopter.
Sebelum penangkapannya, Washington telah menawarkan hadiah USD5 juta atau sekitat Rp72 miliar untuk keberadaannya.
Sebagai pemimpin Klan Teluk yang menyelundupkan narkotika, Usuga dituduh menyelundupkan setidaknya 73 ton kokain ke AS antara tahun 2003 dan 2012. Klan Teluk diyakini sebagai salah satu pengekspor kokain terbesar di dunia.
Penangkapan Otoniel dipandang sebagai pukulan terbesar bagi bisnis perdagangan narkoba Kolombia sejak pembunuhan Pablo Escobar pada 1993.
“Saya ingin melaporkan bahwa Dairo Antonio Usuga alias 'Otoniel' diekstradisi; pengedar narkoba paling berbahaya di dunia, pembunuh pemimpin sosial dan petugas polisi, penyalahguna anak-anak dan remaja," kata Presiden Kolombia Ivan Duque mengkonfirmasi di Twitter.
"Hari ini, legalitas, supremasi hukum, kekuatan publik dan keadilan menang,” sambungnya seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (5/5/2022).
Baca Juga
Namun, anggota keluarga korban Otoniel tidak setuju dengan presiden. Sebelum ekstradisi, mereka memohon agar penjahat terkenal itu tetap di Kolombia sehingga dia bisa diadili atas kejahatan terhadap kemanusiaan di pengadilan negara tersebut.
Presiden Duque berpendapat bahwa pengedar narkoba itu masih akan diadili di Kolombia.
"Penjahat ini diekstradisi untuk menjalani hukuman perdagangan narkoba di Amerika Serikat," jelasnya.
Baca Juga
"Tapi saya ingin menjelaskan bahwa begitu dia disidang, dia akan kembali ke Kolombia untuk membayar kejahatan yang dilakukan terhadap negara kita," imbuhnya.
Setelah perburuan selama tujuh tahun, Otoniel akhirnya ditangkap di dekat perbatasan dengan Panama pada bulan Oktober lalu. Operasi tersebut melibatkan 500 tentara dan 22 helikopter.
Sebelum penangkapannya, Washington telah menawarkan hadiah USD5 juta atau sekitat Rp72 miliar untuk keberadaannya.
Sebagai pemimpin Klan Teluk yang menyelundupkan narkotika, Usuga dituduh menyelundupkan setidaknya 73 ton kokain ke AS antara tahun 2003 dan 2012. Klan Teluk diyakini sebagai salah satu pengekspor kokain terbesar di dunia.
Penangkapan Otoniel dipandang sebagai pukulan terbesar bagi bisnis perdagangan narkoba Kolombia sejak pembunuhan Pablo Escobar pada 1993.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda