Koran Iran: Hitler Pintar karena Usir Yahudi dari Jerman

Jum'at, 29 April 2022 - 10:36 WIB
Surat kabar Iran, Kayhan, menyebut Adolf Hitler pintar karena berani mengusir orang-orang Yahudi dari Jerman. Foto/Screenshot The Jerusalem Post
TEHERAN - Sebuah surat kabar Iran yang berafiliasi dengan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei memuji mantan diktator Nazi Adolf Hitler karena mengusir orang-orang Yahudi dari Jerman.

Koran Kayhan memuat artikel pujian itu di halaman depannya pada hari Kamis. Menurut artikel itu, Hitler lebih pintar dan lebih berani daripada para pemimpin Eropa saat ini karena dia mengusir orang-orang Yahudi.

Artikel itu diterbitkan saat Israel memperingati Hari Peringatan Holocaust.

Para pejabat Iran sebagian besar menyangkal sejarah Holocaust. Pada hari Jumat (29/4/2022), Iran memperingati Hari Quds.



"Logika yang ditunjukkan Hitler dengan mengusir mereka dari Jerman adalah bahwa dia lebih pintar dan lebih berani dari semua pemimpin Eropa saat ini," bunyi artikel tersebut, yang dikutip The Jerusalem Post.



"Hitler mengusir [orang-orang Yahudi] dan negara-negara Eropa hidup dengan tebusan dan mengonfirmasi mitos Holocaust, mereka mencari alasan untuk kepengecutan dan penghinaan mereka, sebaliknya jika mereka tahu orang-orang Yahudi sebagai imigran bermata biru Ukraina, bahkan dalam kata-kata dan slogan-slogan, mereka akan menyelamatkannya di antara mereka sendiri dan membebaskan mereka dari kesengsaraan dan kecemasan ini."

Artikel itu dimulai dengan mengutip penjelasan Al-Qur'an tentang orang-orang Yahudi dalam kisah Kitab Keluaran, yang mengatakan bahwa ayat-ayat tentang orang-orang Yahudi adalah tentang orang-orang yang dikenal keras kepala, membantah dan berdalih. "Yang menganggap orang lain sebagai milik mereka, dan diri mereka sendiri lebih unggul dari yang lain dan umat pilihan permanen Tuhan," lanjut artikel tersebut.

"Mereka merusak Bumi; Ulama mereka terlibat dalam distorsi, riba, percabulan, pembunuhan dan pembunuhan Nabi. Mereka juga telah meletakkan dasar untuk pembunuhan Imam Syi'ah," imbuh artikel koran Iran.

Artikel itu juga memperingatkan bahwa Zionis si rezim perampas kekuasaan yang telah merebut tanah Muslim, Kristen dan Yahudi-Arab di Palestina telah mengumpulkan penduduknya dari jalan-jalan Uni Soviet dan Eropa dan bermaksud untuk memaksakannya tinggal di wilayah Palestina. Praktik itu telah ditunjukkan sejak zaman Moshe Dayan dan Perang Enam Hari bahwa setelah Palestina dan Yordania, Suriah, Mesir dan Lebanon, Zionis akan mencari Irak, Iran, Afrika dan Amerika Selatan.

Namun, artikel Kayhan menekankan bahwa tentu saja orang-orang Yahudi di Iran terpisah dari pemikiran ekstremis dan totaliter Zionis.

Para pejabat Iran yang diserang karena membuat komentar anti-Semit sering mengeklaim bahwa mereka anti-Zionis dan bukan anti-Semit.

Sebuah artikel dari bulan Januari tahun ini dalam versi bahasa Inggris dari surat kabar Kayhan mengeklaim bahwa PBB begitu "tergila-gila dengan mitos Holocaust sehingga menjadi tidak berdaya dalam mencegah genosida nyata dan aktual yang terjadi di seluruh dunia selama beberapa dekade terakhir."

Pada bulan Desember, seorang anggota Parlemen Iran menyatakan dalam sebuah wawancara dengan Iran Fars News Agency bahwa permusuhan antara Israel dan Iran memiliki "sejarah panjang", yang berasal dari kisah Purim.

“Rezim Zionis adalah musuh bebuyutan Iran dan rakyat Iran, dan permusuhan ini, tanpa ada hubungannya dengan rezim yang berkuasa di Iran, memiliki sejarah panjang, sehingga Zionis masih merayakan Purim setiap tahun pada peringatan pembantaian brutal rakyat Iran," kata Zohreh Lajevardi, perwakilan Teheran di Parlemen Iran, pada saat itu.

"Tetapi dengan kemenangan revolusi, permusuhan ini menjadi begitu umum, sedemikian rupa sehingga pandangan singkat pada peristiwa 40 tahun terakhir membuktikan dengan baik bahwa rezim kejam ini adalah musuh bebuyutan Iran dan rakyat Iran."
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More