Rusia Bombardir Ibu Kota Ukraina saat Sekjen PBB Berkunjung, Ini Reaksi Zelensky

Jum'at, 29 April 2022 - 06:22 WIB
Bangunan perumahan di Ibu Kota Ukraina, Kiev, dihantam serangan rudal saat Sekjen PBB Antonio Guterres berkunjung. Menurut Ukraina, serangan dilakukan oleh Rusia. Foto/via Hindustannewshub
KIEV - Rusia membombardir Ibu Kota Ukraina , Kiev, pada Kamis malam ketika Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres berkunjung. Ini merupakan serangan pertama di Kiev sejak pertengahan April.

Hingga pagi ini (29/4/2022), belum ada informasi tentang korban dari serangan, yang melanda bagian barat pusat kota Kiev.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan serangan Rusia yang menghantam lingkungan perumahan di Kiev saat Sekjen PBB berkunjung adalah upaya untuk mempermalukan badan global tersebut.





"Hari ini, segera setelah akhir pembicaraan kami di Kiev, rudal Rusia terbang ke kota. Lima roket. Dan ini mengatakan banyak...tentang upaya kepemimpinan Rusia untuk mempermalukan PBB dan semua yang diwakili organisasi itu," kata Zelensky.

"Itu membutuhkan reaksi yang sangat kuat," katanya lagi.

Pemerintah maupun militer Rusia belum berkomentar atas laporan serangan yang diluncurkan ke Kiev.

Seorang pembantu dekat Sekjen PBB mengirim pesan kepada wartawan yang memastikan mereka aman.

"Ada dua serangan di distrik Shevchenkovsky," kata Wali Kota Kiev Vitali Klitschko dalam sebuah posting di Telegram. Menurutnya, rincian datatentang korban akan segera dirilis.

Koresponden AFP melihat asap hitam mengepul ke udara dan sebuah bangunan terbakar dengan kehadiran banyak polisi dan penyelamat di area lokasi serangan.

"Serangan rudal di pusat kota Kiev selama kunjungan resmi @antonioguterres," tulis Mykhaylo Podolyak, ajudan senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, di Twitter.

"Sehari sebelumnya dia duduk di meja panjang di Kremlin, dan hari ini ledakan terjadi di atas kepalanya," lanjut Mykhaylo merujuk pada kunjungan Guterres ke Moskow di mana dia bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin beberapa hari lalu.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More