Mata-mata CIA yang Coba Bunuh Fidel Castro Meninggal di AS
Sabtu, 20 Juni 2020 - 08:12 WIB
WASHINGTON - Antonio Veciana, pria Kuba yang direkrut jadi mata-mata Central Intelligence Agency (CIA) Amerika Serikat (AS) meninggal di Miami. Dia telah mengabdikan hidupnya untuk mencoba membunuh Fidel Castro dan menggoyang pemerintah komunis pulau tersebut.
Veciana meninggal di Miami pada usia 91 tahun pada Kamis waktu Amerika Serikat. Berita duka ini telah dikonfirmasi putrinya, Ana Veciana-Suarez, yang dilansir AFP pada Sabtu (20/6/2020).
Mata-mata CIA ini dijuluki "tentara salib anti-Castro". Semasa hidupnya, Veciana mengklaim telah menggerakkan "Operation Peter Pan (Operasi Peter Pan)", sebuah gelombang kepanikan yang menyebabkan eksodus ribuan anak-anak Kuba ke Amerika Serikat pada 1960-an.
Menurut putrinya, sang mata-mata meninggal di sebuah rumah sakit setelah berjuang lama melawan sakit. (Baca: Kisah Fidel Castro 638 Kali Dicoba Dibunuh CIA )
Autobiografinya tahun 2017 "Trained to Kill" menceritakan bagaimana Veciana direkrut pada tahun 1959 oleh agen CIA David Atlee Phillips yang dikenal dengan nama alias "Bishop". Veciana dilatih di Havana untuk membunuh Fidel Castro, yang meninggal pada 2016 karena sebab alami.
Veciana awalnya adalah seorang akuntan di Bank Nasional Kuba. Dia dilatih untuk tidak terdeteksi, untuk merencanakan, menjadi tidak bermoral, untuk tidak percaya dan terutama melakukan kegiatan yang dimaksudkan untuk merusak reputasi kaum revolusioner negara komunis tersebut.
"Pekerjaan yang saya lakukan adalah apa yang dilakukan teroris. Hanya saja tidak disebut demikian," kata Veciana kepada AFP dalam wawancara tiga tahun lalu di rumahnya, saat memoarnya dirilis.
Di tengah destabilisasi umum di Kuba, Veciana menyebarkan desas-desus bahwa pemerintah Kuba akan melucuti orang tua dari tahanan hukum atas anak-anak mereka. Para orang tua kemudian mengirim sekitar 14.000 anak mereka ke Amerika Serikat dalam sebuah eksodus yang dikenal sebagai "Operasi Peter Pan". (Baca juga: Rahasia Fidel Castro, Dicap Komunis Munafik hingga Koleksi Gundik )
Antara tahun 1960 hingga 1962, orang tua membawa anak-anak mereka keluar dari Kuba melalui kantor Gereja Katolik. Anak di bawah umur tanpa teman dewasa diterima di kamp-kamp di Florida.
Veciana pergi ke pengasingan di Amerika Serikat pada tahun 1961, setelah serangan yang gagal terhadap Castro.
Ketika dihubungi oleh "Bishop" di Miami, Veciana mendirikan kelompok paramiliter anti-Castro bernama "Alpha 66". Selama 1960-an hingga 1970-an kelompok paramiliter itu melakukan serangan tipe komando terhadap rezim Castro.
Dia kemudian melakukan dua upaya lain untuk membunuh Castro. Namun, berbagai kegagalan membuatnya menyerah dan melepaskan misinya untuk membunuh pemimpin Kuba itu pada 1979. (Simak juga: Bantu Penanganan Covid-19, BIN Bantu Unair Peralatan dan Biaya Penelitian )
Veciana meninggal di Miami pada usia 91 tahun pada Kamis waktu Amerika Serikat. Berita duka ini telah dikonfirmasi putrinya, Ana Veciana-Suarez, yang dilansir AFP pada Sabtu (20/6/2020).
Mata-mata CIA ini dijuluki "tentara salib anti-Castro". Semasa hidupnya, Veciana mengklaim telah menggerakkan "Operation Peter Pan (Operasi Peter Pan)", sebuah gelombang kepanikan yang menyebabkan eksodus ribuan anak-anak Kuba ke Amerika Serikat pada 1960-an.
Menurut putrinya, sang mata-mata meninggal di sebuah rumah sakit setelah berjuang lama melawan sakit. (Baca: Kisah Fidel Castro 638 Kali Dicoba Dibunuh CIA )
Autobiografinya tahun 2017 "Trained to Kill" menceritakan bagaimana Veciana direkrut pada tahun 1959 oleh agen CIA David Atlee Phillips yang dikenal dengan nama alias "Bishop". Veciana dilatih di Havana untuk membunuh Fidel Castro, yang meninggal pada 2016 karena sebab alami.
Veciana awalnya adalah seorang akuntan di Bank Nasional Kuba. Dia dilatih untuk tidak terdeteksi, untuk merencanakan, menjadi tidak bermoral, untuk tidak percaya dan terutama melakukan kegiatan yang dimaksudkan untuk merusak reputasi kaum revolusioner negara komunis tersebut.
"Pekerjaan yang saya lakukan adalah apa yang dilakukan teroris. Hanya saja tidak disebut demikian," kata Veciana kepada AFP dalam wawancara tiga tahun lalu di rumahnya, saat memoarnya dirilis.
Di tengah destabilisasi umum di Kuba, Veciana menyebarkan desas-desus bahwa pemerintah Kuba akan melucuti orang tua dari tahanan hukum atas anak-anak mereka. Para orang tua kemudian mengirim sekitar 14.000 anak mereka ke Amerika Serikat dalam sebuah eksodus yang dikenal sebagai "Operasi Peter Pan". (Baca juga: Rahasia Fidel Castro, Dicap Komunis Munafik hingga Koleksi Gundik )
Antara tahun 1960 hingga 1962, orang tua membawa anak-anak mereka keluar dari Kuba melalui kantor Gereja Katolik. Anak di bawah umur tanpa teman dewasa diterima di kamp-kamp di Florida.
Veciana pergi ke pengasingan di Amerika Serikat pada tahun 1961, setelah serangan yang gagal terhadap Castro.
Ketika dihubungi oleh "Bishop" di Miami, Veciana mendirikan kelompok paramiliter anti-Castro bernama "Alpha 66". Selama 1960-an hingga 1970-an kelompok paramiliter itu melakukan serangan tipe komando terhadap rezim Castro.
Dia kemudian melakukan dua upaya lain untuk membunuh Castro. Namun, berbagai kegagalan membuatnya menyerah dan melepaskan misinya untuk membunuh pemimpin Kuba itu pada 1979. (Simak juga: Bantu Penanganan Covid-19, BIN Bantu Unair Peralatan dan Biaya Penelitian )
(min)
tulis komentar anda