CEO Sanofi Kritik Eropa Lambat Kembangkan Vaksin Virus Corona
Sabtu, 25 April 2020 - 02:01 WIB
PARIS - Chief Executive Officer (CEO) Sanofi Hudson mendorong koordinasi lebih kuat Eropa dalam mengembangkan vaksin virus corona.
Dia mengkritik Eropa yang terlalu lambat bertindak di tengah perlombaan global yang sangat kompetitif itu. Perusahaan obat Prancis itu bekerja untuk dua proyek vaksin, termasuk salah satu yang bermitra dengan .
Sanofi telah mendapat dukungan dana dari Otoritas Riset dan Pengembangan Biomedis Canggih Amerika Serikat. Eropa berisiko didahului AS untuk mendapat akses pertama bagi warganya jika perusahaan yang didanai AS mampu mengembangkan vaksin corona.
“Jika mereka sukses, pemerintah AS akan meminta untuk warga AS divaksinasi terlebih dulu,” kata Hudson.
“Ada sangat banyak kekurangan koordinasi di level Eropa. Ini mulai bergerak sekarang tapi level kesiapan pada pandemi itu sangat, sangat rendah,” ujar dia.
Belum ada perawatan atau vaksin untuk Covid-19 yang telah menewaskan hampir 190.000 orang dan menginfeksi lebih dari 2,7 juta orang lainnya.
Hudson menjelaskan, Sanofi telah menghubungi Komisi Eropa untuk membahas masalah itu. Sanofi telah merilis hasil kuartal pertama penelitiannya untuk mengembangkan vaksin pada Jumat (24/4).
“Mungkin terlalu rumit bagi mereka (Komisi Eropa) tapi kita akan bekerja sama dengan negara-negara anggota dan mencoba membuat hal ini bergerak,” papar Hudson.
“Kita tidak ingin menunggu hingga musim panas mendatang dan tidak memiliki cukup vaksin untuk Eropa,” kata dia.
Dia mengkritik Eropa yang terlalu lambat bertindak di tengah perlombaan global yang sangat kompetitif itu. Perusahaan obat Prancis itu bekerja untuk dua proyek vaksin, termasuk salah satu yang bermitra dengan .
Sanofi telah mendapat dukungan dana dari Otoritas Riset dan Pengembangan Biomedis Canggih Amerika Serikat. Eropa berisiko didahului AS untuk mendapat akses pertama bagi warganya jika perusahaan yang didanai AS mampu mengembangkan vaksin corona.
“Jika mereka sukses, pemerintah AS akan meminta untuk warga AS divaksinasi terlebih dulu,” kata Hudson.
“Ada sangat banyak kekurangan koordinasi di level Eropa. Ini mulai bergerak sekarang tapi level kesiapan pada pandemi itu sangat, sangat rendah,” ujar dia.
Belum ada perawatan atau vaksin untuk Covid-19 yang telah menewaskan hampir 190.000 orang dan menginfeksi lebih dari 2,7 juta orang lainnya.
Hudson menjelaskan, Sanofi telah menghubungi Komisi Eropa untuk membahas masalah itu. Sanofi telah merilis hasil kuartal pertama penelitiannya untuk mengembangkan vaksin pada Jumat (24/4).
“Mungkin terlalu rumit bagi mereka (Komisi Eropa) tapi kita akan bekerja sama dengan negara-negara anggota dan mencoba membuat hal ini bergerak,” papar Hudson.
“Kita tidak ingin menunggu hingga musim panas mendatang dan tidak memiliki cukup vaksin untuk Eropa,” kata dia.
(sya)
tulis komentar anda