Macron Menang Pilpres Prancis Lagi, Kalahkan Politisi Antijilbab Muslim

Muhaimin

Senin, 25 April 2022 - 06:03 WIB

Macron adalah presiden Prancis pertama yang memenangkan lagi Pilpres dalam 20 tahun.

Lihat Juga: Anggota NATO: Gagasan Macron soal Ukraina Bisa Picu Perang Dunia III

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!

(min)

Halaman :

1
2
3

tulis komentar anda

Video Rekomendasi

Polisi Kantongi Identitas Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakarta Barat

Berita Terkait

Diplomasi Minuman Cognac Menguak Hubungan Xi Jinping dan Emmanuel Macron

Prancis Geger, Geng Bersenjata Serang Mobil Tahanan dan Bebaskan Gembong Narkoba

Macron Berharap Prancis Tidak Berperang Melawan Rusia

Anggota NATO: Gagasan Macron soal Ukraina Bisa Picu Perang Dunia III

Macron: Ancaman Pengerahan Pasukan Barat ke Ukraina Diperlukan

Setelah Saling Jegal di Pilpres, Pimpinan Parpol se-Jateng Bermaaf-maafan

Sebut akan Rehat Sejenak, Anies Baswedan Pastikan Gerakan Perubahan Jalan Terus

Rekomendasi

Mau Motor Irit Bensin? Perhatikan 7 Hal Ini

Menjajal Snowshoe, Jalan di Atas Salju dalam Hutan Jepang

Calon Mahasiswa, Ini 5 Tips Masuk PTN Impian setelah Gap Year

Terpopuler

1

Gertak Barat, Rusia Kerahkan Rudal Antarbenua Bulava yang Bisa Bawa 10 Hulu Ledak Nuklir

2

Sosok PM Slovakia yang Diberondong Tembakan: Pemimpin Negara NATO tapi Kawan Rusia

3

Mengapa Dunia Terdominasi oleh Amerika Serikat?

4

Niger Ungkap Alasan Putuskan Hubungan Militer dengan AS, Salah Satunya Kesal Diancam

5

6 Fakta Menarik Perang Iran-Irak 1980-an, Gelombang Manusia vs Senjata Kimia

Berita Terkini More

Pertempuran Hukum Ibu Hindu Ini Sukses, 3 Anaknya yang Mualaf Dinyatakan Non-Muslim Lagi

Negara Ini Nyatakan Transgender sebagai Orang Sakit Jiwa

Ini Penampakan Pria yang Tembaki PM Slovakia Robert Fico

Putin Kunjungi China, Dielu-elukan sebagai Kaisar dan Jadi Trending Topic

Pertama Kalinya, Staf Yahudi Pemerintah Biden Mundur karena AS Dukung Perang Israel di Gaza

Brigade al-Qassam Bantai 12 Tentara Israel dalam Pertempuran Sengit di Kamp Jabalia