Zelensky Peringatkan Rusia Incar Negara Lain Selain Ukraina
Sabtu, 23 April 2022 - 18:38 WIB
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan bahwa invasi Rusia ke negaranya hanyalah permulaan dan Moskow memiliki rencana untukmenduduki negara lain. Hal itu diungkapkannya setelah seorang jenderal Rusia mengatakan ingin kontrol penuh atas wilayah Ukraina selatan.
"Semua bangsa yang, seperti kita, percaya pada kemenangan hidup atas kematian harus berjuang bersama kita. Mereka harus membantu kita, karena kita adalah barisan pertama. Dan siapa selanjutnya?" kata Zelenskyy dalam video pidatonya pada Jumat malam seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (23/4/2022).
Sebelumnya Wakil Komandan Distrik Militer pusat Rusia Rustam Minnekayev, dikutip oleh kantor berita negara itu, mengatakan bahwa kontrol penuh atas Ukraina selatan akan memberinya akses ke Transnistria, bagian Moldova yang diduduki Rusia di barat.
Itu akan memotong seluruh garis pantai Ukraina dan berarti pasukan Rusia mendorong ratusan mil lebih jauh ke barat, melewati kota-kota pesisir utama Ukraina, Mykolaiv dan Odesa.
Pernyataan itu adalah salah satu yang paling rinci tentang ambisi Moskow di Ukraina dan menunjukkan Rusia tidak berencana untuk menghentikan serangannya di sana dalam waktu dekat.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan komentar Minnekayev menunjukkan Rusia tidak lagi menyembunyikan niatnya.
"Moskow sekarang mengakui bahwa tujuan dari 'fase kedua' perang bukanlah kemenangan atas Nazi yang mistis, tetapi hanya pendudukan Ukraina timur dan selatan. Imperialisme seperti apa adanya," kata Kementerian Pertahanan Ukraina di Twitter.
Kementerian Luar Negeri Moldova mengatakan telah memanggil Duta Besar Moskow pada hari Jumat untuk mengungkapkan "keprihatinan mendalam" tentang komentar jenderal tersebut.
"Moldova netral," kata Kementerian Luar Negeri Moldova.
Moldova sendiri bulan lalu mendaftar untuk bergabung dengan Uni Eropa, memetakan arah pro-Barat yang dipercepat oleh invasi Rusia.
Sementara itu juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Jalina Porter mengatakan Washington dengan tegas mendukung kedaulatan Moldova.
Sedangkan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak berkomentar ketika ditanya apakah Rusia telah memperluas tujuan operasinya dan bagaimana Moskow melihat masa depan politik Ukraina selatan.
Rusia mengatakan sedang melakukan "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi Ukraina dan membebaskan penduduknya dari nasionalis yang berbahaya. Ukraina dan sekutu Baratnya menyebut invasi Rusia pada 24 Februari sebagai perang agresi yang tidak dapat dibenarkan.
"Semua bangsa yang, seperti kita, percaya pada kemenangan hidup atas kematian harus berjuang bersama kita. Mereka harus membantu kita, karena kita adalah barisan pertama. Dan siapa selanjutnya?" kata Zelenskyy dalam video pidatonya pada Jumat malam seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (23/4/2022).
Sebelumnya Wakil Komandan Distrik Militer pusat Rusia Rustam Minnekayev, dikutip oleh kantor berita negara itu, mengatakan bahwa kontrol penuh atas Ukraina selatan akan memberinya akses ke Transnistria, bagian Moldova yang diduduki Rusia di barat.
Itu akan memotong seluruh garis pantai Ukraina dan berarti pasukan Rusia mendorong ratusan mil lebih jauh ke barat, melewati kota-kota pesisir utama Ukraina, Mykolaiv dan Odesa.
Pernyataan itu adalah salah satu yang paling rinci tentang ambisi Moskow di Ukraina dan menunjukkan Rusia tidak berencana untuk menghentikan serangannya di sana dalam waktu dekat.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan komentar Minnekayev menunjukkan Rusia tidak lagi menyembunyikan niatnya.
"Moskow sekarang mengakui bahwa tujuan dari 'fase kedua' perang bukanlah kemenangan atas Nazi yang mistis, tetapi hanya pendudukan Ukraina timur dan selatan. Imperialisme seperti apa adanya," kata Kementerian Pertahanan Ukraina di Twitter.
Kementerian Luar Negeri Moldova mengatakan telah memanggil Duta Besar Moskow pada hari Jumat untuk mengungkapkan "keprihatinan mendalam" tentang komentar jenderal tersebut.
"Moldova netral," kata Kementerian Luar Negeri Moldova.
Moldova sendiri bulan lalu mendaftar untuk bergabung dengan Uni Eropa, memetakan arah pro-Barat yang dipercepat oleh invasi Rusia.
Sementara itu juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Jalina Porter mengatakan Washington dengan tegas mendukung kedaulatan Moldova.
Sedangkan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak berkomentar ketika ditanya apakah Rusia telah memperluas tujuan operasinya dan bagaimana Moskow melihat masa depan politik Ukraina selatan.
Rusia mengatakan sedang melakukan "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi Ukraina dan membebaskan penduduknya dari nasionalis yang berbahaya. Ukraina dan sekutu Baratnya menyebut invasi Rusia pada 24 Februari sebagai perang agresi yang tidak dapat dibenarkan.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda