Kiev Ancam Bom Jembatan Krimea, Rusia: Ini Pengumuman Serangan Teror
Kamis, 21 April 2022 - 19:39 WIB
MOSKOW - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengecam ancaman Kiev untuk mengebom Jembatan Krimea sebagai pengumuman serangan teror.
Dia mengatakan pada Kamis (21/4/2022) bahwa, "Semua tindakan keamanan dan tindakan pencegahan yang diperlukan oleh layanan terkait sedang dilakukan di sekitar jembatan dan semua fasilitas strategis."
“Pernyataan seperti itu (tentang potensi pengeboman Jembatan Krimea) tidak lain adalah pengumuman kemungkinan aksi teroris; ini tidak dapat diterima,” tegas Peskon, dilansir Sputnik.
Juru bicara Kremlin menambahkan, "Tentu saja ada banyak bukti yang berkaitan dengan tindakan yang tunduk pada verifikasi hukum dan hukuman berikutnya."
Peskov berbicara tak lama setelah Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Alexey Danilov mengisyaratkan niat Kiev untuk melakukan serangan di Jembatan Krimea.
Dia tidak merinci apakah angkatan bersenjata Ukraina memiliki senjata yang memungkinkan mereka melancarkan serangan semacam itu.
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev menanggapi pernyataan Danilov dengan mengatakan, “Saya harap dia mengerti apa yang akan ditargetkan Rusia sebagai pembalasan.”
Ancaman itu muncul ketika Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyatakan pada Kamis bahwa Mariupol, kota terbesar kedua di Republik Rakyat Donetsk (DPR), telah dibebaskan dari pasukan Ukraina sebagai bagian dari operasi militer khusus Moskow yang sedang berlangsung di Ukraina.
Operasi demiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari, menyusul permintaan bantuan dari DPR dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) di tengah peningkatan penembakan oleh pasukan Ukraina.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, operasi itu hanya menargetkan infrastruktur militer Ukraina dan warga sipil tidak dalam bahaya.
Dia mengatakan pada Kamis (21/4/2022) bahwa, "Semua tindakan keamanan dan tindakan pencegahan yang diperlukan oleh layanan terkait sedang dilakukan di sekitar jembatan dan semua fasilitas strategis."
“Pernyataan seperti itu (tentang potensi pengeboman Jembatan Krimea) tidak lain adalah pengumuman kemungkinan aksi teroris; ini tidak dapat diterima,” tegas Peskon, dilansir Sputnik.
Juru bicara Kremlin menambahkan, "Tentu saja ada banyak bukti yang berkaitan dengan tindakan yang tunduk pada verifikasi hukum dan hukuman berikutnya."
Peskov berbicara tak lama setelah Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Alexey Danilov mengisyaratkan niat Kiev untuk melakukan serangan di Jembatan Krimea.
Dia tidak merinci apakah angkatan bersenjata Ukraina memiliki senjata yang memungkinkan mereka melancarkan serangan semacam itu.
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev menanggapi pernyataan Danilov dengan mengatakan, “Saya harap dia mengerti apa yang akan ditargetkan Rusia sebagai pembalasan.”
Ancaman itu muncul ketika Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyatakan pada Kamis bahwa Mariupol, kota terbesar kedua di Republik Rakyat Donetsk (DPR), telah dibebaskan dari pasukan Ukraina sebagai bagian dari operasi militer khusus Moskow yang sedang berlangsung di Ukraina.
Operasi demiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari, menyusul permintaan bantuan dari DPR dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) di tengah peningkatan penembakan oleh pasukan Ukraina.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, operasi itu hanya menargetkan infrastruktur militer Ukraina dan warga sipil tidak dalam bahaya.
(sya)
tulis komentar anda