Kisah Wanita Yahudi Masuk Islam, Awalnya Penasaran Soal Sujud dan Lepas Sepatu Saat Salat
Senin, 18 April 2022 - 22:17 WIB
Dia menambahkan, “Saya mulai meragukan apa yang saya praktekkan. Saya menjaga jarak saya dengan Tuhan. Saya hidup seperti itu selama beberapa bulan. Lalu pada satu titik saya mulai teralienasi dengan Tuhan. Saya mulai merasa kekosongan tanpa kehadiran Tuhan.”
“Jadi saat saya naik bus ke sekolah saya baca buku Psalms yang ditulis King David. Saya merasa itu buku yang bagus. Ada satu bagian di mana King David bersujud dalam doa pada Tuhan,” ungkap dia.
“Sujud dalam doa itu diulang berulang-ulang kali. Saya pun penasaran kenapa Yahudi tidak bersujud saat berdoa. Jadi saya melakukan penelitian di google untuk mencari berbagai hal tentang sujud,” ujar dia.
Dia menekankan, “Saya juga bicara dengan rabi tapi itu tidak memuaskan saya. Saya melakukan banyak riset tentang Karaii Yahudi yang mengikuti Taurat. Saya merasa aneh, mengapa kami melakukan passover, chanukah, hashanah, itu semua ternyata berdasarkan interpretasi rabi.”
“Saya punya teman muslim tapi dia tidak pernah bicara tentang agama. Lalu saya menemukan komunitas online Muslim dan kami diskusi tentang berbagai hal. Saya juga lihat video tentang debat antara Muslim dan Yahudi. Ternyata Muslim dan Yahudi menyembah Tuhan yang sama,” ujar dia.
Dia menambahkan, “Mereka (Muslim) percaya Taurat, Gospel, dan semua nabi Yahudi. Yang berbeda mereka percaya Nabi Isa dan Nabi Muhammad sebagai utusan terakhir. Dan Alquran sebagai kata-kata Tuhan. Jadi itu hanya tambahan dari Yudaisme.”
“Jadi ini seperti update pada Yudaisme. Oke, jadi ini tidak sepenuhnya berbeda. Lalu muslim sujud dalam salat karena itu yang diinginkan Tuhan, itu yang Tuhan katakana,” ujar dia.
Dia menjelaskan, “Itu (sujud) juga yang dilakukan Yahudi, kemudian datang rabi yang mengatakan kita tak perlu cara ini lagi.”
“Lalu Muslim salat tidak memakai sepatu, dan itu masuk akal karena masjid itu tempat suci saat Anda berdoa. Saat kamu bicara dengan Tuhan, kamu bicara dengan sesuatu yang sangat suci. Anda harus menghormatinya dan melepas sepatu,” ungkap dia.
“Anda tahu, saat Musa bicara dengan Tuhan dan di dekat api, Tuhan berkata, lepas sepatumu karena ini tempat suci, jadi lepas sepatumu. Lalu saya pikir itu masuk akal. Hal-hal kecil ini membuat saya berpikir Islam masuk akal,” ujar dia.
“Jadi saat saya naik bus ke sekolah saya baca buku Psalms yang ditulis King David. Saya merasa itu buku yang bagus. Ada satu bagian di mana King David bersujud dalam doa pada Tuhan,” ungkap dia.
“Sujud dalam doa itu diulang berulang-ulang kali. Saya pun penasaran kenapa Yahudi tidak bersujud saat berdoa. Jadi saya melakukan penelitian di google untuk mencari berbagai hal tentang sujud,” ujar dia.
Dia menekankan, “Saya juga bicara dengan rabi tapi itu tidak memuaskan saya. Saya melakukan banyak riset tentang Karaii Yahudi yang mengikuti Taurat. Saya merasa aneh, mengapa kami melakukan passover, chanukah, hashanah, itu semua ternyata berdasarkan interpretasi rabi.”
“Saya punya teman muslim tapi dia tidak pernah bicara tentang agama. Lalu saya menemukan komunitas online Muslim dan kami diskusi tentang berbagai hal. Saya juga lihat video tentang debat antara Muslim dan Yahudi. Ternyata Muslim dan Yahudi menyembah Tuhan yang sama,” ujar dia.
Dia menambahkan, “Mereka (Muslim) percaya Taurat, Gospel, dan semua nabi Yahudi. Yang berbeda mereka percaya Nabi Isa dan Nabi Muhammad sebagai utusan terakhir. Dan Alquran sebagai kata-kata Tuhan. Jadi itu hanya tambahan dari Yudaisme.”
“Jadi ini seperti update pada Yudaisme. Oke, jadi ini tidak sepenuhnya berbeda. Lalu muslim sujud dalam salat karena itu yang diinginkan Tuhan, itu yang Tuhan katakana,” ujar dia.
Dia menjelaskan, “Itu (sujud) juga yang dilakukan Yahudi, kemudian datang rabi yang mengatakan kita tak perlu cara ini lagi.”
“Lalu Muslim salat tidak memakai sepatu, dan itu masuk akal karena masjid itu tempat suci saat Anda berdoa. Saat kamu bicara dengan Tuhan, kamu bicara dengan sesuatu yang sangat suci. Anda harus menghormatinya dan melepas sepatu,” ungkap dia.
“Anda tahu, saat Musa bicara dengan Tuhan dan di dekat api, Tuhan berkata, lepas sepatumu karena ini tempat suci, jadi lepas sepatumu. Lalu saya pikir itu masuk akal. Hal-hal kecil ini membuat saya berpikir Islam masuk akal,” ujar dia.
tulis komentar anda